(Vallen)
"Vall????"
"Wait! Sedang mengganti perban Hana!" Teriakku dari ruang praktik. Aku membereskan perban lama Hana dan mulai merapikan meja praktik-ku agar kembali bersih. Aku menggendong Hana keluar dan tersenyum melihat Matthias, temanku sejak kuliah dulu, sedang duduk di ruang kerjaku. "Hai Matt.."
"Vall! Kau tidak akan percaya ini ! Aku sudah sangat yakin mereka menjual anjing dan kucing untuk pabrik itu! Aku bahkan punya fotonya saat membututi mereka kemarin !"
Aku melihat Matt dengan kaget dan meletakan Hana ke kandangnya. "Kau serius?!"
Beberapa hari yang lalu ia mampir ke klinikku untuk menceritakan kalau ia melihat sekelompok orang mencurigakan yang menangkap hewan seperti anjing dan kucing lalu menjualnya pada sebuah pabrik yang mengelolah makanan kaleng. Aku berdiri dari tempatku duduk lalu menarik jaketku dengan cepat. Aku berjalan ke arah pintu klinik. "Kalau begitu tunggu apa lagi? Ayo sekarang kita pergi menyelidikinya.."
Aku merasakan sebuah tangan menahan langkahku dengan kuat. Matt melihatku dengan ragu, "Tidak aman Vall, ini cukup berbahaya karena penjaganya menggunakan senjata, dan kau perempuan Vall.. Aku tidak ingin kau terluka."
Aku melihatnya sejenak. Kedua mataku memperhatikan kedua bola matanya.. Ia mengatakan hal yang jujur. Ia peduli denganku.. Akankah baiknya kalau Nathan yang bilang begitu..
Aku menggeleng singkat, menghapuskan segala pikiranku mengenai Nathan, karena aku ingin fokus menyelamatkan hewan itu.. Aku yakin Hana salah satu dari mereka karena luka di kaki Hana sangat tidak wajar untuk kasus kecelakaan.. Mungkin Hana adalah anjing yang berhasil kabur dari mereka. Aku melihat Marine, suster yang bekerja bersamaku sejak aku membuka klinik ini. "Mar, tolong jaga Hana ya dan tutup klinik dengan rapat. Aku akan pergi dengan Matthias. Jika ayahku menelepon bilang saja kami pergi sebentar."
Marine mengangguk dan membukakan pintu klinik untuk kami berdua. Aku berjalan keluar dan melihat Matt berjalan cepat ke depanku untuk menghalangiku. "Kau gila?! Sudah kubilang jangan terlibat biar aku yang mengurusnya Vall!" Katanya dengan suaranya yang terdengar kesal.
Aku menggeleng dan menatapnya dengan yakin. "Dan membuat korban lainnya seperti Hana?! Kau mungkin kira dia hanya seekor anjing, tapi bagiku dia memiliki hak untuk hidup juga sama seperti manusia! Dan apakah kau tidak merasa kalau pabrik itu melakukan hal illegal?! Ia menjual daging sapi kalengan tapi berisi daging anjing dan kucing?!" Balasku dengan sama kesalnya.
Matt berdecak dan menggeram sambil mengacak rambutnya. Kedua tangannya terangkat menggenggam kedua bahuku dengan erat. "Fine." Ia menaikkan pandangannya dari jalanan ke kedua mataku. Kali ini pandangannya melunak. "Tapi berjanjilah kau diam, jangan bertindak apapun."
"Nah--"
"I'm serious Vall. Setuju atau tidak ikut?" Tanyanya dengan tegas.
Aku menghela nafas dan mengangguk. "Fine."
"Okay, masuk ke mobil.." Katanya sambil membukakan pintu mobilnya untukku.
Beberapa menit kemudian, kami sampai di sebuah pabrik yang penuh pengamanan. Matt memarkirkan mobilnya tidak jauh dari pintu belakang pabrik. Ia mematikan mesin mobilnya dan menyalakan kamera untuk zoom-in ke sebuah truk yang terparkir tepat di pintu belakang. Kami berdua memperhatikan mereka dari kamera. Beberapa orang sedang melempar anjing dan kucing ke dalam sebuah keranjang.
Ini tidak cukup.. Kita butuh lebih untuk bisa melaporkannya kepada pihak polisi...
Aku mengintip handphoneku dan melihat baterainya cukup untuk merekam video. Aku meraih gagang pintu mobil dan tersenyum kecil pada Matt. "Aku akan mengendap ke dalam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Holiday
ActionHighest Rank : #51 in ACTION - Secret Series Book 2 : Secret Holiday - (Sequel Secret Girl) Dean mengajak Jane, Jack, dan Bella untuk berlibur bersamanya di California selama sebulan sebelum acara Graduation sekolahnya membuat semua antusias kecual...