Valen membuka pintu untuk Noura lalu berjalan menuju tempat pengemudi. Ia mengantar Noura sampai kerumahnya.
Setelah sampai di rumah Noura, ia segera menurunkan Noura.
"Valen," panggil Noura sambil memegang tangan Valen yang memegang pintu mobil.
Valen mengangkat alisnya sambil menatap Noura dalam. "Hm?"
Noura menundukkan kepalanya lalu menggeleng.
Valen mengangkat dagu Noura agar menatap matanya. "Kenapa?"
Noura masih tetap terdiam. Valen mendekatkan wajahnya ke wajah Noura.
"Baju gue," celetuk Noura tiba-tiba lalu menggigit bibirnya.
"Besok gue anterin," jawab Valen, "Sekarang lo istirahat ya. Selamat tidur, Noura."
Noura mengangguk lalu memasuki rumahnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 9.11pm. Noura masuk dengan raut muka yang sangat bahagia, tidak berhenti tersenyum.
"Noura, kamu nggak mabok kan?" tanya Aga yang sedang memakan cemilan di meja makan.
Noura menggeleng lalu duduk di kursi samping Aga. "Valen."
"Kenapa dia?" tanya Aga penasaran.
"He made a really good song for me," ucap Noura tanpa berhenti tersenyum.
Aga menghela nafasnya. "Baru dibikinin lagu aja udah senyum-senyum kayak orang gila gini."
"Ya, aku nggak nyangka aja, Bang. Orang yang dingin kayak dia bisa bikin lagu kayak gitu, bisa ngelakuin hal kayak tadi. Aku bener-bener nggak nyangka," jawab Noura sambil terus mengingat kejadian tadi.
"Namanya juga cinta. Bisa ngerubah orang. Bisa ngebuat orang ngelakuin apapun yang bahkan nggak biasa buat dia," jelas Aga, "Tapi emang dia ngapain?"
Nourapun menceritakan segalanya dari awal. Aga menjadi tidak menyangka dengan apa yang dilakukan Valen karena menurutnya, Valen bukan lah orang yang seperti itu.
"Hebat kamu bisa bikin orang sampe kayak gitu," ucap Aga.
Noura terkekeh. "Aku juga nggak ngerti, Bang. Orang yang biasanya hemat ngomong, tiba-tiba bisa ngeluarin kata-kata kayak gitu dan buat lagu yang bagus banget kayak gitu. Wah, kalau beneran karena aku, mungkin aku cewe paling beruntung di dunia."
Aga tertawa terbahak-bahak. "Lebay banget sih yang lagi jatuh cinta."
"Idih! siapa yang jatuh cinta sih, Bang? cuma bilang kayak gitu aja dibilang jatuh cinta. Ah, tapi emang lebay sih omongan yang tadi," jawab Noura.
"Labil lu. Tidur sana. Kali aja ketemu Valen dimimpi," ucap Aga.
Noura menggeleng. "Valen mulu. Abang pernah pacaran kan? ceritain dong. Kita kenal lama banget tapi Bang Aga nggak pernah cerita tentang pacarnya."
Aga tertawa kecil. "Pacar ya? pernah lah. Sekarang juga punya. Ah, mantan Abang mah banyak. Mau diceritain yang mana?"
Noura melotot geli. "Sejak kapan lo jadi kepedean gini? sumpah."
Lagi-lagi Aga tertawa. "Abang ada cerita tentang pacar Abang yang pertama. Waktu itu sih kayaknya masih cinta monyet, tapi bener-bener nggak bisa dilupain. Ceritanya panjang, mau denger? pindah sofa aja yuk."
"Maulah. Yuk," jawab Noura lalu berjalan ke sofa bersama Aga.
"Dia temenku waktu SMP, aku manggil dia Acha. Waktu kelas 7, Abang sempet suka sama dia, sempet Abang deketin juga tapi dia responnya ya gitu-gitu aja. Pas Abang tembak juga dia nolak. Sampe kita mau naik kelas 9 juga kita nggak jadian-jadian. Emang waktu akhir kelas 7 Abang udah nggak deketin dia lagi sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valen and Noura
Teen FictionPerjodohan antara laki-laki dingin dan jutek dengan perempuan super toa dan bawel yang di lakukan secara diam-diam oleh orangtuanya.