Valen hanya mengangguk lalu duduk di sofa yang berada di depan tv.
"Pada kemana?" tanya Valen sambil melihat sekelilingnya dan tidak melihat siapapun selain Noura.
Noura menghempaskan dirinya disamping Valen. "Iya, lagi pada pergi. Nggak tau kemana. Tadi pas gue bangun udah pada nggak ada."
Valen mengangguk. "Untung gue kesini ya."
"Ih, kaya gue nggak bisa hidup tanpa lo aja deh," jawab Noura.
"Emang," jawab Valen singkat dengan muka yang masih datar.
Noura mendecak. "Kok gitu sih? jutek banget. Ih, kemarin-kemarin udah nggak jutek kok sekarang jadi gini?"
Valen melihat Noura. "Kita udah berapa lama pacaran?"
"Hah?" Noura kebingungan.
"Gue tanya, kita udah berapa lama pacaran?" Valen menegaskan.
Noura mengerutkan dahinya. "Kita kan nggak pacaran."
"Nah, makanya itu. Jadi terserah gue dong kapan mau jutek kapan nggak," jawab Valen.
Noura menghembuskan nafas panjang. "Ngeselin banget sih."
"Nggak ah," jawab Valen mengelak.
"Ngeselin." kata Noura dengan muka bete.
Valen tersenyum. "Kalau gue ngeselin kenapa lo suka?"
Noura melotot tanpa berkata apapun.
Tidak sampai 5 menit, sesuatu terjadi kepada Valen. Terdapat darah yang menetes dari hidungnya.
"Noura, ada tissue nggak?" tanya Valen sambil memegang hidungnya yang terus mengeluarkan darah.
Noura melihat Valen dan terkejut. "Lo kenapa?! tunggu, tunggu, tunggu gue ambilin tissue dulu."
Nourapun berlari mencari tissue. Ia terlalu kaget melihat keadaan itu sampai membuat pikirannya kosong. Ia tidak tau harus berlari kemana.
Iapun mengambil tissue lalu segera kembali ke sofa dimana Valen berada dan memberikan tissue tersebut. Noura juga ikut membantu membersihkan darah di tangan dan baju Valen.
"Lo kenapa sih? kok bisa mimisan gini?" tanya Noura panik.
"Nggak kenapa-kenapa kok. Tadi idung gue kepentok pas mau masuk mobil jadi berdarah deh," jawab Valen sambil terus membersihkan hidungnya.
"Hah? nggak mungkin lah. Ke pentok nya kan tadi, masa mimisannya baru sekarang? jangan bohongin gue dong," jawab Noura masih dengan keadaan panik dan bingung.
Valen terkekeh santai. "Bisa aja, Noura. Udah deh, kamu tuh santai aja. Gue yang mimisan aja santai, kok kamu panik?"
"Ya, gimana nggak panik sih? lo tiba-tiba mimisan gitu," jawab Noura.
"Udah ah, lebay banget. Gue nggak kenapa-kenapa kok. Ini aja udah berhenti kan mimisannya," jawab Valen santai.
Noura hanya diam dan memerhatikan Valen yang sedang membersihkan tangannya.
Valen kenapa sih? sebenernya apa yang dia sembunyiin dari gue? kenapa dia nggak jujur aja tentang semuanya? gue bingung sama lo, Valen. Gue bingung sama semuanya. Batin Noura.
*********
Hai! part ini sebenernya lanjutan dari yang kemarin tapi karena kemarin buru-buru jadi yang di post cuma segitu.
Semoga kalian suka ya! jangan lupa vomments:b makasih💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Valen and Noura
Teen FictionPerjodohan antara laki-laki dingin dan jutek dengan perempuan super toa dan bawel yang di lakukan secara diam-diam oleh orangtuanya.