Epilog

6.7K 267 22
                                    

Tiba-tiba semua pandangannya menjadi gelap. Tidak ada lagi kenangan-kenangan tentang laki-laki itu dipikirannya. Semua seperti buyar begitu saja ketika tangan seseorang menutupi matanya.

"Selamat siang, Ibu dokter,"

Noura mengambil tangan yang menutupi matanya lalu melihat orang yang sudah ia tebak. "Selamat siang, Bapak Ivan."

"Ngapain sih sendirian disini? bengong lagi," tanya Valen lalu duduk di depan Noura.

Noura mengangkat bahunya. "Nggak tau tadi suami gue ilang entah kemana."

Valen terkekeh. "Lucu banget sih. Jangan ngambek gitu dong. Maaf ya, tadi aku ada urusan."

Noura ikut tertawa. "Lebay ah. Tadi aku keinget tentang kita dari awal ketemu sampe kita pacaran. Eh, tiba-tiba ada hantu dateng-dateng nutupin mataku. Sampe semua ingetanku buyar."

Valen tertawa. "Nggak usah diinget-inget lagi lah, apalagi yang nggak enaknya. Yang penting sekarang kita udah sama-sama. Udah terikat dengan suatu formalitas yang tepat dijalan Tuhan."

**********

Done! epilognya segini aja ya. Sama kayak prolog, pendek aja. Terima kasih!

Valen and NouraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang