24. Mureno

4.9K 282 1
                                    

Noura mengerjapkan matanya. Melihat jam tangan yang masih menempel di tangan kirinya. Pukul 03.30. Itu berarti baru jam setengah empat pagi.

Ia masih mengenakan dress hitamnya. Matanya terasa berat namun tidak terasa mengantuk. Teringat olehnya tentang semalam, ketika ia menangis karena laki-laki itu.

Ia melihat handphonenya, apakah ada pesan atau telfon dari laki-laki yang sudah membuatnya menangis semalam. Hanya ada satu pesan.

Valen: Good night, Noura.

Noura langsung menutup handphonenya lagi.

Dia sadar nggak sih kalau dia salah? emang dia kira enak apa diginiin? Batin Noura.

Noura beranjak dari tempat tidurnya untuk berganti baju. Ia mengirimkan sebuah pesan kepada Aga.

Noura: Bang.

Aga: Kenapa?

Noura: Pingin cerita.

Aga: Sekarang?

Noura: Nanti kesini dong.

Aga: Ok.

Noura: Kok udah bangun, Bang?

Aga: Iya, tadi abis nonton nggak bisa tidur.

Noura: Oh, yaudah. Mau lanjut tidur dulu.

Aga: Ok. Sampai ketemu nanti.

Noura: Iya.

Noura memejamkan matanya dan kembali tidur.

***

Sinar matahari memasuki kamar Noura. Membangunkannya perlahan. Ia melihat jam dindingnya.

09.00 am.

Masih pagi. Batin Noura.

Ia beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi. Setelah itu ia turun untuk membuat sarapan. Ia melihat sesosok Aga sudah duduk manis sambil menonton tv.

"Kok udah disini aja, Bang?" tanya Noura menghampiri Aga.

Aga menoleh. "Iya, dari jam 8 disini."

"Kok nggak bangunin aja sih?" tanya Noura lagi.

"Ya, nggak enak lah. Mau cerita apa?" jawab Aga dan langsung menagih cerita dari Noura.

"Kemarin aku diajak dinner sama Valen," Noura memulai ceritanya.

Aga menaikkan alisnya. "Iya? bagus dong!"

"Awalnya bagus, tapi akhirnya bikin kecewa," jawab Noura lalu tertawa sedikit dan melanjutkan perkataannya. "Lebay sih."

"Lanjuttttt," paksa Aga penasaran.

"Tiba-tiba ada cewe gitu dateng, nutup matanya Valen," lanjut Noura.

"Cewe itu siapa?" tanya Aga.

"Nah makanya itu. Pas aku tanya--" Noura memberhentikan omongannya ketika mendengar suara handphone Aga.

"Bentar ya," pinta Aga lalu menjauh dari Noura.

Noura hanya terdiam di tempat duduknya. Masih memikirkan tentang kejadian tadi malam.

Apa sih yang nggak gue ceritain ke dia? masa cuma kayak gini aja dia nggak mau cerita sih? Batin Noura.

Aga kembali menghampiri Noura dengan buru-buru. "Sorry banget. Abang harus pergi sekarang, ada urusan penting. Ceritanya lain kali ya. Maaf banget. Jangan sedih ya."

Valen and NouraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang