Setelah hampir 2 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di bandara. Valen segera menghubungi papanya.
"Udah dimana?" tanya Valen setelah turun dari mobil.
"Kamu masuk aja ke dalem. Papa sama Om Agra udah di restoran ayam. Kamu sama Noura dan Naomi kesini sekarang ya," kata Gavin.
"Yaudah, Valen jalan kesana ya," kata Valen lalu menutup telfonnya.
Valen langsung mengajak Noura dan Naomi untuk masuk ke dalam dan menghampiri ayah mereka. Setelah mengobrol dan makan secukupnya, akhirnya terdengar panggilan untuk pesawat yang akan mereka tumpangi.
"Naomi mau sama Kak Ivan sama Kak Noura aja duduknya," pinta Naomi ketika hendak masuk ke pesawat.
"Iya, bilang aja ke mereka," kata Agra
"Kak, Naomi maunya duduk sama Kakak sama Kak Noura," kata Naomi kepada Valen.
"Iya," jawab Valen singkat lalu duduk di bangku diikuti dengan Naomi.
"Noura, sini," kata Valen sambil menunjuk bangku di sebelahnya.
Noura langsung duduk di sebelah Valen yaitu di bagian tengah sedangkan Naomi di dekat jendela dan Valen di pinggir.
Setelah satu jam lebih di perjalanan dan di bandara akhirnya mereka di jemput oleh supir pribadi milik saudara Gavin yang tinggal di Bali dan meminjamkannya supir.
Mereka dibawa ke salah satu cottage di Bali. Sebenarnya, cottage tersebut milik kakaknya Agra jadi mereka tidak perlu repot-repot membayarnya.
Supir dari sodaranya Om Gavin terus cottage juga dari kakaknya papa. Semua aja dari sodara+gratis. Kata Noura dalam hati.
Di dalam cottage tersebut tersedia 2 kamar. Setiap kamar tersedia 2 kasur jadi Agra, Naomi dan Noura tidur di kamar yang terletak di pojok sedangkan Gavin, Hanna -istrinya- dan Valen di kamar sebelah kamar Agra.
Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan besok karena hari sudah mulai sore. Noura berjalan keluar kamarnya dan duduk di pinggiran kolam renang. Noura memain-mainkan kakinya yang berada di dalam air.
"Nouraaa!" kata Valen sambil memegang pundak Noura.
Sontak Noura terlompat karena kaget. "Gila! untung gue nggak nyemplung."
Valen terkekeh. "Sorry, sorry lagian bengong aja sih."
"Siapa yang bengong? baru juga duduk disini," kata Noura tanpa menatap lawan bicaranya.
"Lo," jawab Valen singkat lalu ikut memainkan kakinya di air.
Noura menyenggol tangan Valen. "Eh, lo suka nonton?"
"Tergantung," jawab Valen singkat.
"Tergantung apanya?" tanya Noura bingung.
"Tergantung ceritanya gimana. Kalau seru ya gue suka," jelas Valen.
Noura mengangguk. "Udah nonton The Fault In Our Stars? atau baca bukunya?"
"Nonton," jawab Valen singkat.
Noura melirik Valen. "Nggak suka baca ya?"
Valen menggeleng. "Jutek amat," komentar Noura.
Valen menatap Noura datar. "Apa sih?" tanya Noura.
"Nggak. Lo suka filmnya? atau lo baca bukunya?" tanya Valen.
"Gue nonton sama baca juga," jawab Noura.
"Nggak nyangka orang kayak lo suka baca buku," kata Valen lalu berdiri.
"Itu juga karena anak-anak pada bilang seru makanya gue baca. Lo mau kemana?" tanya Noura melihat Valen masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valen and Noura
Teen FictionPerjodohan antara laki-laki dingin dan jutek dengan perempuan super toa dan bawel yang di lakukan secara diam-diam oleh orangtuanya.