Noura mengambil dan memakai dress yang baru saja didapatkannya dari Valen. Valen seperti sudah mengetahui selera Noura, simple. Noura memang tidak menyukai segala sesuatu yang rumit.
Ia melihat pantulan dirinya di cermin. Sebuah dress berwarna hitam selutut telah dikenakannya dengan cantik.
Tidak lama kemudian, handphone Noura berbunyi pertanda telfon masuk.
"Halo?"
"Udah siap?"
"Udah. Udah sampe?"
"Iya, udah."
"Oke, gue ke bawah ya."
Noura keluar kamar dan menuju lantai bawah. Ia melihat Valen sudah duduk di ruang tamu dengan Agra.
Valen menggunakan kemeja berwarna putih dengan lengan yang di gulung.
"Itu dia," ucap Valen sambil menunjuk ke arah Noura.
Agra menengok ke arah Noura, "Oh iya, langsung jalan nih?"
Valen mengangguk. "Iya, Om. Takutnya nanti jadi kemaleman."
"Iya, Pa. Naomi dimana?" tanya Noura lalu salim dengan Agra.
"Lagi ke dapur, nyari makanan," balas Agra.
"Oh yaudah deh. Dadah," ucap Noura lalu keduanya pergi meninggalkan rumah.
Valen menutupkan pintu rumah dan membukakan pintu mobil untuk Noura. Malam ini, Noura benar-benar di perlakukan sebaik-baiknya.
Terjadi keheningan beberapa saat di antara mereka. Namun, Noura segera memecahkan keheningan tersebut.
"Lo potong rambut?" tanya Noura yang menyadari rambut Valen terlihat lebih pendek dari biasanya.
Valen menyisir rambutnya dengan tangan. "Iya. Keren nggak?"
Noura menahan tawanya. "Keren kok keren."
"Ganteng?" tanya Valen dengan percaya dirinya.
Banget.
Noura melirik Valen. "Sedikit."
"Tapi lo cantik banget malem ini," jawab Valen sambil terus berkonsentrasi menyetir.
Pipi Noura memerah. Untung saja ini malam hari, jadi Valen tidak bisa melihatnya. "Ya, emang."
Setelah hampir 30 menit di perjalanan, mereka sampai ke sebuah restoran. Tempatnya tidak terlalu ramai.
Valen memilih tempat duduk indoor. Desain restoran tersebut unik, benar-benar menarik perhatian Noura.
"Lucu banget tempatnya," ucap Noura ketika sudah duduk.
"Iya? bagus deh kalau lo suka. Mau makan apa?" tanya Valen sambil melihat-lihat menu.
Noura berpikir-pikir. "Chicken steak aja sama minum es teh manis."
"Saya sirloin steak deh sama es teh manis juga," ucap Valen setelah Noura memesan makanannya.
Mereka berdua mengobrol sambil menunggu makanan mereka.
"Ivaaan!" seru seorang perempuan lalu menutup mata Valen dengan kedua tangannya.
Noura bingung melihat perempuan yang baru saja datang. Ia tidak tahu sama sekali siapa perempuan tersebut.
Valen terlihat terkejut begitu ada yang menutup matanya. "Siapa ini?"
"Tebak lah," jawab perempuan itu membuat Valen sangat terkejut. Ia sangat mengenal suara perempuan tersebut.
Valen langsung menyingkirkan tangan perempuan itu dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valen and Noura
Teen FictionPerjodohan antara laki-laki dingin dan jutek dengan perempuan super toa dan bawel yang di lakukan secara diam-diam oleh orangtuanya.