10. Sing & Cry

6.3K 394 10
                                    

"Siapa?" tanya Noura ketika membuka pintu dan tidak ada siapapun.

Ia melihat ke kanan dan ke kiri namun tidak ada siapapun.

"Siapa sih? nggak usah iseng deh," tepat selesai bicara, tiba-tiba saja ada yang mengejutkannya dan berhasil membuat Noura berteriak.

"HAHAHAHA" tawa orang tersebut meledak-ledak melihat ekspresi Noura.

Noura mendecak kesal. "Ngapain sih lo disini? udah bertamu nggak bilang-bilang, malah ngagetin yang punya rumah lagi."

"Ya, maaf deh. Lo sensi banget sih sama gue, salah gue apaan sih sama lo?" tanya orang itu. Dia adalah Tristan. Ya, Tristan yang menyukai Noura.

"Abisnya lo ngeganggu gue mulu jadi gue males sama lo. Ngagetinnya juga nggak kira-kira lagi. Lo mau ngapain sih?" kata Noura tidak melihat ke arah Tristan.

"Maaf, maaf. Gue kesini mau ketemu lo aja. Boleh masuk nggak?" tanya Tristan.

Noura berpikir sebentar. "Cie mau ketemu gue hahaha ya udah, masuk aja tapi nggak boleh bacot ya lu."

"Asyiik.... nggak bakal bacot kok. Janji," kata Tristan lalu berjalan masuk ke rumah Noura.

Kenapa rumah gue jadi banyak tamu begini ya. Batin Noura lalu menutup pintu dan kembali duduk di sofa.

Ketika masuk, Valen sudah tidak ada di tempat semula. Noura melihat ke sekelilingnya namun tetap saja tidak terlihat batang hidungnya.

"Valen!!! lo kemana?" tanya Noura dengan berteriak mengharapkan jawaban dari yang dituju.

"Abis dari toilet. Jangan teriak-teriak," kata Valen yang semakin lama volume suaranya semakin membesar.

Noura melihat ke belakang. "Oh, bilang dong kalau mau ke toilet. Oh iya, lo udah tau dia?"

Siapa tuh..... jangan bilang pacarnya, jangan bilang pacarnya.... Doa Valen dalam hati.

Valen menggelengkan kepalanya.

"Ini Tristan, seangkatan sama gue. Tristan, ini Valen, anak baru kelas 12 disekolah kita," jelas Noura.

"Ivan woi," koreksi Valen.

Ya, seperti yang sudah di ketahui bahwa Valen tidak mau jika ada yang memanggilnya dengan sebutan Valen. Karena menurutnya itu nama yang cukup langka dan juga terdengar seperti nama perempuan menurutnya.

"Oh anak baru. Kok bisa kenal sama lo, Nou?" tanya Tristan bingung.

"Iya dong. Bokap kita kerja di kantor yang sama gitu makanya kita kenal," jelas Noura lalu terkekeh.

"Lucu banget sih," kata Tristan dan Valen bersamaan.

Noura langsung melotot ketika mendengarnya. "Ngomong apaan tadi lo berdua?!"

Valen menggeleng. "Nggak...."

"Lucu banget kalau lo ketawa kayak tadi," jawab Tristan terang-terangan.

"Emang gue lucu," kata Noura dengan percaya diri.

Valen langsung mencubit pipi Noura yang duduk di sebelahnya dan memeluknya dengan gemas. Ia juga mengacak-acak rambut Noura.

Duh, gue mulai kesetrum cintanya Valen nih. Batin Noura.

Ketika bangun, rambutnya yang dikuncirpun sangat berantakan. Dia membuka kuncirannya dan menguncirnya ulang dengan muka cemberut.

"Rese lo! pulang sana pulang," kata Noura sambil mendorong-dorong lengan Valen.

Valen bangun dari tempat duduknya. "Ya udah, gue pulang."

Valen and NouraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang