"Aku sayang sama kamu,"
Noura mengerutkan dahinya.
"Sayang sebagai adik," kata Valen lalu terkekeh pelan.
Noura tersenyum melihat tingkah laku Valen. "Ada-ada aja sih. Gue juga sayang lo kayak abang gue sendiri."
Ade-kakakzone dong? Batin Valen dan Nourapun berjalan pergi untuk mengambil tissue.
"Valen." panggil Noura ketika kembali lalu duduk di samping Valen.
"Hm?" kata Valen sambil melihat Noura.
"Kok lo pindah sekolah sih? kenapa?" tanya Noura meminta penjelasan.
Valen mengerutkan dahinya. "Kok tiba-tiba nanya itu? emang kenapa?"
Noura mengangkat bahunya. "Nggak tau. Gue cuma pingin tau aja gitu kan emang nggak boleh?"
"Ya boleh. Tapi gue juga nggak tau jelas kenapa bokap sama nyokap tiba-tiba mindahin gue. Dan yang lebih bingung kenapa gue dipindahin ke sekolah lo ya? bukannya isinya anak-anak berandal semua?" kata Valen lalu tertawa.
"Ih enak aja. Buktinya, gue anak baik-baik, nggak berandal," balas Noura.
"Nggak berandal sih tapi bawel," ledek Valen.
Noura memutar kedua bola matanya. "Nggak usah sok mengalihkan pembicaraan gitu deh, Valen."
"Siapa yang ngalihin pembicaraan sih?" kata Valen yang sebenarnya memang mengalihkan pembicaraan.
Noura mendecak kesal. "Lagian kenapa kepo banget sih?" kata Valen lalu tertawa.
"Lagian kenapa jawabnya susah banget sih?" balas Noura dengan nada yang sama.
"Yee malah ngikutin. Ya, gue sengaja minta pindah ke sekolah lo biar bisa jagain lo," jawab Valen.
"Yakali, Bang." kata Noura tidak tertarik dengan pernyataan Valen.
"Ih serius," kata Valen lagi.
Noura mengangkat satu alisnya. "Oh ya? Do i look like i care?"
"Yes, you do. Buktinya tadi kepo banget," jawab Valen lalu tertawa.
"Capek ngomong sama lo," kata Noura lalu menyenderkan kepalanya ke sofa.
Valen menarik kepala Noura agar bersender dibahunya. Noura tidak menolaknya sedikitpun dan malah memejamkan matanya.
***
Noura membuka matanya perlahan. Tidurnya seakan terganggu dengan suara yang memanggil-manggil namanya.
"Noura, bangun dong. Udah tidur lama juga," suara berat itu membuat Noura bangun sepenuhnya.
"PAPA?!" kata Noura dan langsung mendudukkan dirinya.
"Ah, lebay kamu. Tiap hari ketemu aja, sok-sokan kaget. Mandi sana cepetan," kata pemilik suara berat yang sudah membangunkan Noura, Agra.
Noura kembali menidurkan dirinya. "Males ah."
"Kok males? baru masuk berapa hari masa udah males aja?" kata Agra.
Noura langsung terkejut. "Hah? emang sekarang udah pagi? serius? aku kira masih malem. Yaudah, aku mandi dulu ya, Pa."
Noura langsung bergegas ke kamar mandi untuk mandi. Setelah 10 menit berada di kamar mandi, Noura keluar dan memakai seragamnya. Tiba-tiba ia teringat kejadian kemarin.
Valen kemana ya? Batin Noura sambil menyisir rambutnya lalu berjalan keluar kamarnya.
Ia turun ke bawah untuk sarapan dan matanya langsung menangkap seseorang yang sedang duduk di meja makan bersama Agra dan Naomi. Badannya tegap dan tinggi, ia duduk membelakangi Noura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valen and Noura
Teen FictionPerjodohan antara laki-laki dingin dan jutek dengan perempuan super toa dan bawel yang di lakukan secara diam-diam oleh orangtuanya.