Liburan kenaikan kelaspun selesai. Sekarang Noura sudah naik ke kelas 11 sedangkan Valen ke kelas 12. Setelah dari Bali, hubungan Valen dan Noura semakin merenggang dan sampai sekarang mereka tidak pernah bertemu lagi.
Noura bangun dari tidurnya dan langsung mematikan alarm yang berhasil membangunkannya. Dia bersiap-siap untuk berangkat sekolah dan berangkat setelah menyantap sarapan yang sudah disiapkan.
Setelah sampai di sekolah, Noura bergegas masuk ke kelas barunya, XI IPA-1. Di kabarkan, hari ini akan ada satu anak baru perempuan di kelasnya. Noura sengaja mengosongkan tempat duduk yang berada di sebelahnya karena dia penasaran dengan anak baru itu.
"Selamat pagi, Noura," sapa seseorang dari belakang Noura.
Noura memutar bola matanya lalu membalikkan badannya. "Selamat pagi, Tristan. Seneng banget muka lo."
"Iya dong. Masa ketemu calon istri sendiri nggak seneng?" kata Tristan sambil menunjukkan senyum yang [menurutnya] paling manis.
Noura mengangkat satu alisnya. "Cie udah mau nikah, mana calon istri lo?"
"Calon istri gue ada di depan gue sekarang," kata Tristan yang berada di depan Noura.
"Ogah gue jadi istri lo! masih pagi nih, jangan ngerusak mood gue!" kata Noura lalu meninggalkan Tristan yang masih berdiri di tempatnya.
"Gue kan masih kangen sama lo, Nou!" teriak Tristan tanpa malu lalu melihat ke sekelilingnya, "Apa lo semua liat-liat?"
Noura berjalan-jalan mengelilingi sekolahnya. Dia melihat seorang anak perempuan yang sedang mencari-cari sesuatu.
Pasti itu anak barunya. Bajunya aja masih kinclong banget. Nyari apaan sih dia? Batin Noura lalu menghampiri anak tersebut.
"Hai, lo anak baru ya? gue Anna Noura, panggil aja Noura. Lo lagi nyari apa?" tanya Noura sambil menepuk pundak anak itu.
Anak tersebut membalikkan badannya. "Oh, iya gue Ava Lydia, panggil aja Ava. Ruang guru dimana ya?"
"Oh ruang guru. Yuk, sini gue anter," kata Noura lalu menarik tangan Ava.
Ketika sampai di ruang guru, Noura langsung meninggalkan Ava ke kelasnya karena bel masuk sudah berbunyi. Tiba-tiba Noura menabrak seseorang.
"Tristan! bisa nggak sih, sehari aja nggak ganggu gue?" kata Noura kesal.
"Waktu liburan kan gue nggak gangguin lo, Nou. Lagian kan lo yang nabrak," jawab Tristan membela diri.
"Liburan nggak gangguin gue? terus siapa yang sms, telfon, BBM, LINE, whatsapp gue sampe beribu-ribu kali? oh iya, malahan sampe nge-ask gue di ask.fm nyuruh bales. Apa itu artinya nggak ganggu?" kata Noura sinis lalu berjalan pergi.
Tristan mensejajarkan jalannya dengan Noura. "Maksud gue kan selama liburan gue nggak ngengangguin lo langsung gitu. Cuma dari chat-chat doang."
Noura tidak menjawab Tristan dan langsung berlari ke kelasnya. Tidak lama kemudian, seorang guru membawa Ava masuk ke dalam kelas. Semua langsung diam dan memperhatikan anak baru yang sudah di bicarakan anak-anak. Setelah guru itu keluar, langsung banyak anak-anak yang berkenalan dengan Ava.
Kalau ngeliat Ava jadi inget Valen. Sama-sama dingin. Batin Noura.
"Lo kenapa kayaknya dingin banget sih, Va?" tanya Noura setelah semua bubar.
"Biasa aja," jawab Ava singkat.
Noura mengerutkan dahinya. "Biasa aja gimana? tadi lo nanggapin anak-anak kayak singkat banget gitu. Ya, lo keliatan dingin banget deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Valen and Noura
Teen FictionPerjodohan antara laki-laki dingin dan jutek dengan perempuan super toa dan bawel yang di lakukan secara diam-diam oleh orangtuanya.