22. Sorry

5.9K 334 7
                                    

"Gimana nih, Va? kemarin gue nggak nelfon ataupun line-an sama dia sama sekali," tanya Noura kepada Ava di tengah-tengah pelajaran.

"Dia nggak nge-line lo apa-apa juga?" tanya Ava sambil sok-sok memperhatikan guru.

Noura menggeleng. "Nggak. Aduh, gimana dong? gue harus ngomong apa ke dia nanti? masa nanti gue nyamperin dia ke kelasnya? kan nggak mungkin."

"Hm, gimana ya? gue juga bingung," kata Ava sambil berpikir. "Cari di kantin aja!"

"Kalau nggak ketemu?" tanya Noura.

"Ya, liat nanti dulu deh. Kalau nggak ketemu baru dipikirin lagi," jawab Ava.

Bel istirahatpun berbunyi. Noura dan Ava bergegas ke kantin. Noura benar-benar berharap bertemu dengan Valen agar dapat membicarakan semuanya.

Kuatin mental, kuatin mental. Batin Noura sambil terus melihat sekelilingnya.

Tidak ada tanda-tanda bahwa Valen berada di kantin. Setelah Noura dan Ava yakin bahwa tidak ada Valen di kantin, mereka kembali ke dalam kelas.

***

Bel pulang sekolah berbunyi. Noura belum juga bertemu dengan Valen. Sekalinya melihat Valen, Valen sedang bersama teman-temannya dan ia tidak berani untuk menghampiri Valen.

Karena sudah putus asa, Noura memutuskan untuk langsung pulang kerumah.

Noura mendudukkan dirinya di sofa. Sudah ada Naomi yang sedang menonton tv.

"Tumben nggak tidur?" tanya Noura kepada Naomi yang sedang memainkan handphonenya.

Naomi menggeleng. "Males."

"Lagi chat sama siapa sih?" tanya Noura penasaran sambil ingin melihat handphone milik Naomi.

Naomi buru-buru mematikan handphonenya. "Apaan sih? kepo aja."

Terjadi keheningan diantara keduanya. Noura mendengarkan lagu, sedangkan Naomi sibuk dengan handphonenya.

"Denger ada yang ngamen nggak?" tanya Naomi ke Noura.

Noura menggeleng. "Gue kan pake earphone."

Naomi menarik kedua earphone Noura. "Denger kan? sejak kapan pengamen berkeliaran di komplek kita?"

Noura mengerutkan dahinya. "Oh iya, denger. Kayak di depan pintu deh. Coba gue liat dulu."

Terdengar suara gitar dan orang bernyanyi.

"You gotta go and get angry at all of my honesty
You know I try but I don't do too well with apologies
I hope I don't run out of time, could someone call a referee?
Cause I just need one more shot at forgiveness."

Noura tidak langsung membuka pintunya namun mendengarkannya dari balik pintu.

Suaranya bagus banget. Batin Noura sambil terus mendengarkan.

"I know you know that I made those mistakes maybe once or twice
And by once or twice I mean maybe a couple a hundred times
So let me oh let me redeem oh redeem oh myself tonight
Cause I just need one more shot at second chances."

"Kak, siapa sih?!" tanya Naomi berteriak dari tempat duduknya.

Noura segera membuka pintunya. Dilihatnya seorang laki-laki dengan seragam yang sudah berantakan dan sebuah bunga yang diletakkan di kantong baju sekolahnya dengan membawa gitar sambil terus bernyanyi.

Valen and NouraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang