Bad

5 1 0
                                    


Oh ayolah, veronica malas untuk masuk sekolah. Apalagi setelah mengetahui sepupu nya bersekolah disana. Rasanya ia ingin pindah sekolah saja.

"Huh, ayo semangat "

Ia keluar dan segera mengendarai motor matic nya, sebelum berangkat sekolah seperti biasa dia bekerja terlebih dahulu.

***

"Terimakasih" ucapnya

Veronica memang bekerja paruh waktu, saat pagi hari dia mengantarkan susu ke rumah rumah, dan siang sampai malam dia akan bekerja di cafe diamond.

Itulah rumah terakhir yang ia kunjungi. Jarum jam sudah menunjukan angka 6.30 artinya dia harus segera pergi dari sana.

Setelah mendapatkan upahnya, dia dengan cepat mengendarai motor matic nya karena jarak nya ke sekolah memang lumayan jauh.

"Ca?!! Kemana aja kok lama? " tanya elynna setelah melihat kedatangan nya dikelas.

"Eum aku kesiangan hehe" bohongnya

Dia menempati bangku di belakang, tidak ada maksud apa apa hanya ingin saja, dan kebetulan masih kosong.

Bel masuk kelas sudah berbunyi, artinya pembelajaran akan segera dimulai.

Awal penderitaan nya sudah dimulai, entah akhir akhir ini dia selalu malas bertemu dengan buku terlebih jika ada angka didalam nya.

Jam istirahat berbunyi, teman teman nya keluar dari kelas terkecuali leanndra, elynna, dan jacklyn.

"Ca.. nanti pulangnya hati hati ya jangan ngebut bawa motor nya " ucap elynna

"Iya iya, kenapa? Kok ngomong gitu? "

"Hehe gapapa"

"Oh iya ca, kan ini udah mendung kalau hujan tunggu reda dulu jangan keluar" ucap jacklyn

Mereka keluar dari kelas bersama, Veronica bingung kenapa teman teman nya berkata seperti itu, tapi dia tidak begitu memikirkannya.

____

Bel sekolah telah berbunyi, dan ini Bel terakhir. Waktunya semua siswa untuk pulang, veronica mengambil helm nya dan bersiap untuk bekerja lagi di cafe.

"Ca nanti sore kosong ga? " tanya prince, padahal veronica sudah menyalakan mesin motornya, dengan terpaksa dia harus mematikan nya lagi.

"Kenapa? "

"Taman, aku mau ngomong sesuatu "

"Disini ga bisa? "

"Engga, see u "

**

Hm, pekerjaan nya di cafe hari ini tidak ada rintangan seperti biasanya, jadi ia bisa pulang cepat.

"Oh iya aku memiliki janji"

Drtt

Prince
Ca jam 8 ya

Me
Oke

Prince mengirim pesan itu dari pukul 6,dan sekarang sudah pukul 07.30

Veronica segera keluar dari cafe itu,

"Aku sungguh lupa " Sesal nya.

Ternyata di luar hujan deras disertai petir. Bagaimana ini? Tanyanya kepada dirinya sendiri

"Apakah prince sudah menunggu ku? "

Ia berniat menunggu hujan reda, tapi nyatanya bertambah deras. Veronica dengan nekat yang besar, dia menyalakan mesin motornya dan menerobos hujan deras.

Jalanan begitu ramai, para pengendara juga mengunakan kecepatan diatas rata rata. Dia masih mencoba untuk berhati hati karena jalanan licin.

Tubuhnya merasa dingin terkena air hujan. Tidak peduli besok akan sakit atau tidak, yang penting dia tidak akan membuat prince kecewa, ya walaupun dirinya sendiri yang akan kecewa.

"Beri aku kemudahan ~" ucapnya dengan suara bergetar

Veronica sebenarnya bersahabat dengan hujan, tapi tidak dengan petir.

Dengan kecepatan diatas rata rata, gadis itu membelah jalanan yang padat kendaraan itu.

Sampai di taman, hujan belum berhenti juga. Dirinya sibuk mencari prince.

"Apakah dia sudah datang? " tanyanya

Dia menelusuri di sudut sudut taman itu.

Ada seorang laki laki yang dia yakini adalah prince sedang melambai lambaikan tangan nya.

Keadaan taman juga ramai walaupun hujan, mungkin saja mereka terjebak.

Ternyata kau tidak mengingkari janji -Veronica

BRAKKKKKKK

Deg

"..... "

Jantungnya seakan akan ikut berhenti, keringat nya yang bercucuran, tubuh yang bergetar, dan tanpa disadari air mata ikut bertetesan.

Petir meyambar dengan suara keras diatas kerumunan orang orang.

"Halo? Tolong datang ke lokasi ini! Segera " ucapnya panik.

Sekujur tubuhnya sudah terkena darah. Dia takut... takut Tuhan mengambil semestanya....

"... bangunlah.. aku belum berkata kepadamu tentang perasaan ku.. " lirihnya memeluk tubuh berlumuran darah itu.

"Kak? Saya minta maaf.. " ucap seorang ibu ibu kepadanya.

"Ini sudah rencana Tuhan.. Kita tidak bisa apa apa"

Semua diam.. hanya ada suara tangisan dan isakan dari pria itu. Jujur saja, baru kali ini dia menangis sesakit ini.

"Tuhan sayang kamu.. jangan pergi..
i like you.. love you.. come on get up " ucap orang itu yang tak lain memang prince.

"Permisi korban kecelakaan?? " Tanya seorang yang memakai baju rumah sakit.

"Iya, tolong selamatkan dia "

..aku tau kau bisa! Jangan pergi.. seharusnya masih ada jalan didepan mu,aku akan menunggu mu - prince

LOVE WRONG [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang