kepedulian

3 1 2
                                        


'Hei aku sudah duluan disini! Maka aku berhak duduk disini! ' tegas radeva

'Tapi aku lebih pantas duduk disini! ' jawab prince tak kalah tegas.

Mereka berdua memperebutkan kursi di samping veronica. Yup! Yang datang terlebih dahulu adalah radeva. Tapi ia masuk bersama prince. Maka prince mengira ia duluan yang datang.

'Benarkan ca? ' tanya prince

'Lihat tunangan mu sudah datang' ucap veronica

Radeva tersenyum menang kearah prince.

'Dia duduk tanpa ku bisa! ' jawab prince

'Prince ayo disana masih ada  bangku kosong dua' ajak leanndra

'Tidak aku akan duduk di samping veronica! ' tolak prince

'Aku tidak mengizinkan mu! ' tegas leanndra

'Siapa kau melarang ku?! Tanya prince yang lupa jika leanndra adalah tunangan nya

'Aku tunangan mu! ' ucapnya lalu menuju kursi yang ia maksud bersama prince.

-----

'Apa kau sakit? Kau sangat pucat' ucap radeva

'Eumm? Aish t-tidak apa aku se-sehat '

'Kenapa suara mu bergetar?' ucap nya lalu memegang dahi gadis itu

'Jangan khawatir~'

'Suhu tubuh mu panas'

'Pasti hanya kelelahan,, aku akan beristirahat di sini saja. Jika ada guru masuk tolong bangun kan aku '

'Heum' jawab radeva

_______  • • ________

'Eunghh enmmh 'lengguh veronica yang  mengerjap ngerjapkan kedua matanya.

Radeva langsung bertanya apa dirinya baik baik saja. Pertanyaan itu hanya di jawab anggukan.

Veronica melihat jarum jam yang melingkar ditangan nya. Pukul 09.00,,

'Kenapa kau tidak membangunkan ku? ' tanya veronica yang terkejut

'Karena tidak ada guru yang masuk' jawab radeva

'Ouh ~ oke' ucapnya kembali

______________

Veronica memilih untuk ke rooftop tempat favorit nya di sekolah.

Duduk bersandar pada sofa yang disediakan menikmati sejuknya angin di pagi menjelang siang hari ini.

'Kenapa kau hanya sendiri? ' tanya seorang pemuda yang tidak tau dari mana asalnya,, tapi veronica tau siapa dia.

'Aku?.. Aku hanya ingin menikmati waktu ini ' jawabnya kepada prince

'Haha sudah ku bilang bukan? Jika ada masalah cerita saja jika ada yang menyakiti mu katakan pada ku '

'Iya aku mengingat itu semua'

'Lalu? '

'Tidak,, masalah ku berawal dari diriku sendiri dan yang menyakiti ku juga diriku sendiri'

'Kenapa? '

'Jangan bahas ini'

Prince sangat mengetahui bahwa gadis itu sedang memiliki masalah. Ia meninggalkan veronica sendiri ia tak ingin mengganggu waktu sendirinya.

Saat ditangga ia bertemu radeva. Tapi ia hanya menghiraukan nya lalu pergi.

'Hei kenapa kau menangis? ' tanya radeva lembut sembari mengusap kepala gadis itu.

Veronica segera menghapus air matanya lalu menjawab

'Aku tidak menangis aku hanya kelilipan'

'Jangan berbohong padaku. Cerita saja itu akan membuat mu lega jangan dipendam sendiri '

Veronica menangis terisak,, dapat radeva lihat gadis ini memendam banyak luka.

Radeva mendekati veronica lalu mengarahkan kepala veronica untuk menyandar di bahunya. Ia mengusap lembut surai gadis itu. Menunggu sampai Veronica ingin membuka suaranya.

'Apa aku ini tidak berguna? kedatangan ku bahkan tidak di inginkan kedua orang tuaku hiks hiks -- '

'Orang tua ku membentak ku dan main tangan denganku --- apa aku ini bukan anaknya? Orang tua mana yang tega melakukan itu ? --'

'Mereka egois hanya mementingkan diri mereka sendiri dan anak pertamanya..
Jika aku bisa merubah takdir aku akan merubahnya.. Aku lebih baik tidak dilahirkan di dunia ini! '

Radeva tertegun mendengar penuturan Veronica.

'Hush dengarkan aku,, kau adalah gadis yang berguna bagi orang disekitarmu.. Jika orang tua mu tidak menginginkan mu datang di dunia, Tuhan yang menginginkan nya jangan pernah bicara seperti itu lagi '

Veronica merasa tenang dengan nada bicara radeva serta elusan tangannya pada surai hitamnya.

LOVE WRONG [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang