+1

7 1 2
                                    

Semenjak kepergian veronica, hidup mereka seperti kurang berwarna.

Yang dulunya adalah sebuah senyuman sekarang tergantikan oleh tatapan sendu.

Tinggal kenangan...

Setiap dirinya masuk kelas, bayang bayang seorang gadis selalu ada di benaknya.

Senyuman nya, semangat nya, semua itu ia rindukan.

Ia menghampiri bangku.. ya bisa di bilang bangku favorit veronica. Tidak ada yang menduduki bangku itu, mereka ingin merasakan kehadiran veronica di tengah tengah nya.

Prince terlihat murung disana, entah sedang memikirkan apa. Jika kata elynna sendiri, prince sangat berubah sejak saat itu.

Kelas itu baginya sekarang terasa lebih hampa tanpa kehadiran satu murid.

Sebenarnya, dia memiliki niatan untuk pindah sekolah meninggalkan segala momen dan kenangan itu. Tapi setalah dipikirkan kembali, ia tidak bisa. Berat meninggalkan semua kenangan itu, seharusnya kenangan untuk dikenang bukan? Ia akan melakukannya.

Disela sela kegiatan nya melamun, ada seseorang dengan lancang duduk di sebelah nya, atau bisa dikatakan di bangku veronica.

Prince menatap nyalang kepada gadis itu, tapi mungkin gadis itu tidak menyadari nya.

"Hei? Prince aku akan duduk disini emm menggantikan veronica" ucap Gita

Prince mengacuhkan ucapan nya dan berdiri menenteng tas nya serta memindahkan nya ke bangku lain yang kosong

Dasar - prince

"Wassup men! " sapa radeva
Ia mencoba membuat prince kembali seperti dulu. Tapi mungkin mustahil.

"Hmn, "

"Prince? Relakan saja, Tuhan sayang kepadanya. Jika kau seperti ini aku yakin veronica tidak senang melihatnya dari atas sana, " ucap radeva

"Ini sulit, aku sudah mencobanya tapi ini mustahil untukku "

"Jadi? Ayo belajar melupakan nya! " ujar radeva

"Jika kau menyuruh ku untuk melupakannya, aku tidak bisa. Dia sudah singgah di hatiku dia telah menjadi ratuku, tak ada yang bisa mengesankan posisi nya dari hatiku termasuk gadis itu " ujar prince sambil menatap Gita.

"O-oke maaf aku salah, tapi apa kau tetap tidak ingin memulai lembaran baru? "

"Aku akan mencobanya jika aku bisa"

**

"Ca! "

...

"Aku tau kau belum terbiasa, aku juga " ucap jacklyn

"Sulit untuk tidak memikirkannya, gadis yang sangat baik bagaimana bisa dilupakan ? " ucap elynna menatap jacklyn

"Tidak tidak , kita tidak boleh melupakan nya"

"Aku merindukan nya.. "

"Aku tau, dia pasti senang melihat kita dari atas sana" ujar leanndra yang baru saja datang

Mereka bertiga bercanda bersama, tapi berbeda dengan dimana saat masih ada veronica du bumi ini. Mereka tertawa, tapi tidak lepas, mereka senang, tapi dipikirannya masih saja tentang sahabat nya yang berada di sana, jauh darinya.

____

"Halo? Apa aku terlambat? " tanya prince setelah sampai ke kubur itu

"Aku ingin memberimu bunga saat malam itu tapi tidak jadi, dan sekarang aku membawa yang lebih lebih lebih indah " ucap prince lalu meletakan bunga itu

"Apa kau tau? Banyak yang mencari mu! Huhh.. Tapi mereka mencari mu saat kau sudah pergi... Jauh bahkan aku tidak bisa menggapai mu, maaf ya? "

Ia bercerita banyak di depan kubur itu, menangis sendiri dan tertawa kembali. Masa bodoh jika orang menganggapnya sudah gila.

**

"Mama aku pulang! " teriaknya setelah sampai rumah

"Makan dulu prince, kenapa kau pulang malam? " Sahut mama nya dari dapur

"Eum engga mah, aku udah makan. Hehe habis dari makam" Ucapnya lalu meninggalkan mama nya dan beranjak ke kamar.

Tentu saja, mamanya prihatin melihat kondisi anaknya. Ternyata gadis itu sangat berpengaruh kepada dirinya, pikir mamanya.

--

Prince sudah selesai membersihkan diri. Ia beralih menuju balkon kamarnya.

Menatap langit dan mencari keberadaan nya, dimana bintang nya itu?

"Dimana? "

Dan settt
Cahaya yang begitu terang, mungkin lebih bersinar dari bintang yang lain.

"Itu dia! Aku tau itu kau, cantik"

Ia memandangi bintang itu, matanya tak beralih kepada bintang yang lain dan masih tertuju kepada bintang nya.

"Kau lebih dari segala sang rembulan, bagi ku kau adalah yang terindah "...

"Tenang disana, aku tau kau menungguku, aku akan segera datang " ucapnya

"Kita akan saling melengkapi, aku sebagai langit dan kau adalah bintang, bintang yang akan menyinari langit malam yang gelap "



LOVE WRONG [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang