Semoga masih pada ingat sama Mickayla, sebulan lebih gak update cerita ini....
Selamat membaca ❤
Pencet Bintang trs koment ya...
🌼🌼🌼
"Mama, Micka tidak bisa tinggal bersama Papa dan keluarganya. Tapi beberapa hari lagi kita akan bertemu. Micka kangen sekali sama Mama dan Kakek. Begitu tiba di Irish, Micka janji akan langsung mengunjungi makam mama dan kakek." ucap Mickayla yang diakhiri dengan mencium toples usangnya, sebelum memeluknya erat.
Kemudian Mickayla memejamkan matanya. Mencoba untuk tegar dan menerima semua keputusan papanya. Sepertinya papanya memang tidak menginginkannya, sama seperti yang dilakukannya neneknya. Tapi ternyata Mickayla tidak setegar itu, air matanya tetap mengalir di tengah pejaman matanya.
*****
"Aku akan pergi ke Luar Negeri untuk beberapa hari."
Karina menoleh ke arah Moren, "mendadak?"
"Biasanya juga aku tidak melapor padamu." jawab Moren tanpa beban, fokus pria itu memilih buah-buahan dengan kualitas terbaik untuk putrinya. Daisy.
Karina menghela napas, lantas wanita itu memilih mendorong troli belanjaannya, meninggalkan Moren ke lorong minuman. Lalu Karina memilih beberapa botol susu untuk Daisy, berbagai macam juice, dan beberapa kaleng bir.
"Karina?"
Pun mendengar panggilan tersebut Karina menoleh, dan tidak jauh darinya berdiri seorang pemuda mengenakan hoodie hitam, dengan kepala tertutupi kupluk dari hoodie-nya. Pemuda itu melemparkan senyum manisnya, tapi Karina memilih tidak mengacuhkannya, ia fokus kembali memilih minuman kembali.
"Kau masih mengingatku, kan?" kata pemuda itu setelah berdiri di samping Karina. Lagi-lagi Karina memilih mengabaikan pemuda itu, mendorong troli belanjaannya ke area cemilan.
"Aku Bugga, kau ingat?" seru pemuda itu lagi tidak pantang menyerah, berjalan mengikuti langkah wanita itu dari samping.
"Jangan menggangguku. Kita sama sekali tidak saling mengenal." peringat Karina tanpa berbasa-basi sambil mendorong trolinya lagi, menuju Moren. Mengurungkan niatnya yang akan mengambil beberapa cemilan.
Sontak, pernyataan wanita itu membuat Bugga berdiri di tempatnya, mematung, menatap datar wanita cantik yang menganggapnya hanya sebagai gigolo itu. Terus memperhatikan Karina yang kini sedang berinteraksi bersama seorang pria berjas rapi.
Apa ia suami dari Karina?! Batinnya bertanya.
Sedangkan di sisi lain, "kau belum mendapatkan cemilannya?" tanya Moren.
Karina hanya menggelengkan kepala seraya mengambil buah-buahan yang sudah dipilih oleh Moren, memasukkannya ke dalam troli.
"Ke Luar Negeri yang kumaksud adalah Haggen, aku akan mengantar anak itu kembali ke desanya." jelas Moren kemudian, saat melihat raut istrinya itu terus cemberut, bungkam tanpak tidak acuh padanya.
"Good." jawab Karina acuh tak acuh. Mendoring trolinya menuju kasir.
"Biar aku yang dorong, ini berat." tawar Moren. Tanpa kata, Karina mempersilakan Moren mengambil alih mendorong trolinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE [Spin-off SKYGGEN]
RomanceMoren Izackson, pria yang memiliki kehidupan yang sangat bebas 'tidak sengaja' menghamili salah satu wanitanya, Silvia Neilson. Enggan bertanggung jawab, pun pria itu memberikan sejumlah uang pada wanita itu sebagai kompensasi, berharap wanita itu t...