38. Sunday Night

4.1K 698 383
                                    

BUKH!!

Archer meringis kesakitan, memegangi pelipisnya. Ya, Daisy melempar spidol papan tulis ke pelipis Archer.

"DAISY IZACKSON!!" sentak Ms. Pelo yang berdirilah di ambang pintu pada Daisy dengan mimik geramnya.

*****

"Bagaimana kabar Archer?" Karina mengalihkan pandangannya pada Miya yang tengah duduk di depannya.

Ya, ia tengah hang out bersama Miya di salah satu pusat perbelanjaan. Keduanya duduk di cafe sembari memerhatikan Arne yang tengah bermain Time Zone bersama Daisy. Untuk menghabiskan malam minggu, atau lebih tepatnya, Karina ingin meminta maaf kepada Miya atas insiden di Sekolah. Di mana Daisy membuat pelipis Archer mengalami cedera setelah dilempar spidol board marker.

"Archer baik-baik saja. Ia sedang camping bersama Anders dan Louise di halaman belakang Mansion, makanya hanya aku dan Arne yang bisa datang."

"Aku meragukan jawabanmu, sepertinya Archer sedang menghindari bertemu dengan Daisy." seloroh Karina yang membuat kedua wanita itu saling tertawa kecil. Miya menganggukkan kepala, sedikit geli.

"Ya ampun, anak-anak itu membuatku pusing akhir-akhir ini. Mereka bertingkah benar-benar seperti anak-anak. Well, tentu karena mereka masih anak-anak, tapi mau sampai kapan mereka berselisih?!"

"Kau tidak marah sama sekali dengan apa yang dilakukan oleh Daisy pada Archer?"

"Tentu saja tidak, aku mengenal Daisy, dan aku juga sangat mengenal Archer. Archer pasti yang memulai,- anak itu memang sedikit tidak terkontrol."

Karina menipiskan bibirnya, menghirup napas berat sebelum menimpali. "Aku akan bercerai dengan Moren."

Miya tidak langsung menjawab, terdiam sebentar. "Kau yakin?"

Karina mengangguk, "kali ini tidak ada alasan lagi bagiku untuk tetap bertahan. Setelah aku berusaha menerima kehadiran Mickayla, aku tidak sanggup lagi jika harus menerima Mickayla yang lainnya."

"Maksudmu?"

"Moren kembali menghamili pela*urnya." Karina terkekeh, meraih gelas sampanyenya, meneguknya dalam sekali entak sampai tandas. Miya melebarkan matanya, terkejut.

"Kau yakin?!"

"Itu yang diakui wanita itu. Dan aku sudah tidak peduli lagi, mau anak itu adalah anaknya atau bukan. Yang menjadi fokusku adalah hak asuh Daisy, aku akan membawanya pergi dari sini setelah mendapatkannya. Ke lingkungan yang lebih sehat. Bukannya aku mengkambing hitamkan Mickayla, tapi sejak kehadirannya, perubahan sikap pada Daisy sangatlah besar. Anak itu lebih defensif dan kasar. Mungkin batinnya bergejolak, antara tidak terima tapi mau tidak mau harus menerima kenyataan kalau ternyata ia memiliki saudara. Dan aku tidak bisa membayangkan jika ia harus tinggal bersama anak-anak tidak sah lainnya dari ayah yang selama ini sangat diidolakannya." pungkas Karina dengan mata yang berkaca-kaca. Miya meraih tangan Karina di atas meja, menggenggamnya, mencoba memberikan kekuatan.

Karina mengusap cepat air matanya yang jatuh, lantas mengalihkan pandangannya lagi ke arah Daisy dan Arne yang tengah bermain tembak-tembakan.

"Kau pasti akan menjadi Tentara Haggen yang sangat hebat." puji Daisy ketika melihat Arne dengan mudah melumpuhkan permainan.

MIRACLE [Spin-off SKYGGEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang