Play List : Tally - Blackpink
🌼🌼🌼
"Kami pergi." ujar Moren kemudian.
Mickayla melambaikan tangan kepada mereka ketika Moren mulai membimbingnya pergi setelah papanya itu mengambil alih, membawa koper milik Mickayla.
*****
Moren melirikan matanya pada Mickayla yang tengah duduk di sampingnya. Anak itu mengepalkan kedua tangan dengan mulut komat-kamit dan mata tertutup rapat.
"Kau takut naik pesawat?" tanya Moren. Mickayla mengangguk tanpa mengubah posisinya. Tetap fokus berdoa. Moren menipiskan bibirnya.
"Tapi bukannya ini bukan pertama kali kau naik pesawat?"
Mickayla kembali hanya menggangguk, mulutnya masih sibuk komat-kamit. Padahal pas pertama masuk ke Jet Pribadinya, Mickayla tampak takjub. Walau kecil, tentu isinya sangat mewah jauh dibanding kelas ekonomi yang ditaikinya. Dan tidak hanya mereka berdua dan kru pesawat, beberapa pengawal mengisi tiap kursi yang kosong di pesawat.
"Kalau begitu kenapa harus takut? Kau pernah naik sebelumnya dan kau akan baik-baik saja."
"Micka hanya takut saja. Micka tidak suka naik pesawat. Micka lebih suka naik kereta."
Refleks, Moren mengusap puncak kepala Mickayla, Mickayla menoleh seraya membuka matanya, lantas anak itu melebarkan bibirnya sampai deretan giginya terlihat.
"Micka berdoa untuk keselamatan kita, Mister. Terutama Mister,- semoga Mister panjang umur dan selalu sehat tidak sakit seperti Mama dan Kakek."
Mendengar ucapan polos anak itu, Moren hanya melengkungkan tipis senyumnya.
"Sebentar lagi kita akan terbang, bersiaplah." ucapnya memberitahu.
"Oh My God. Semoga Tuhan melindungi kita." Mickayla kembali meluruskan pandangannya, memejamkan matanya lagi, memanjatkan doa. Pun begitu dengan Moren ikut meluruskan pandangannya.
Mickayla mencengkram tangan Moren saat lepas landas. Moren membiarkan anak itu mencakar tangannya.
"Hei, sudah selesai, buka matamu dan lihat pemandangan di samping. Kita sedang berada di atas awan." bisik Moren. Pun Mickayla mengintip dengan membuka separuh matanya seperti tidak percaya apa yang diucapkannya.
Moren terkekeh kecil, membuka seatbelt yang melingkari tubuh Mickayla, lalu melebarkan kedua mata anak itu sampai terbuka lebar, lantas mengarahkan kepala Mickayla ke jendela.
"Beautiful view, right?" kata Moren.
Mickayla menggeleng, "Micka takut..." rengeknya. Lantas anak itu memilih duduk membelakangi jendela pesawat, mukanya mengerut cemas.
Moren mengangguk-anggukkan kepala. Mickayla sangat berbeda dengan Daisy. Saat naik pesawat, putrinya itu akan sangat menyukai pemandangan di atas sini, tanpa raut takut sedikitpun. Daisy memang sangat pemberani. Tapi mungkin Mickayla belum benar-benar terbiasa naik pesawat. Well, gadis kecil itu juga masih kanak-kanak dan selama ini terkurung di Desa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE [Spin-off SKYGGEN]
RomanceMoren Izackson, pria yang memiliki kehidupan yang sangat bebas 'tidak sengaja' menghamili salah satu wanitanya, Silvia Neilson. Enggan bertanggung jawab, pun pria itu memberikan sejumlah uang pada wanita itu sebagai kompensasi, berharap wanita itu t...