MIRACLE - 23. Guardian (Part 1)

5.6K 922 425
                                    

Play List : Flashlight - Jessie J

🌼🌼🌼

Mau nanya, kenapa pas bagian Daisy, komennya males baca?! 😅

Aku ingetin sekali lagi ya guys, cerita ini bukan cuman tentang Mickayla aja, semua tokoh ada perannya masing-masing. Karena kalo cuma Micka aja yang muncul yang lainnya gak diceritain kita gak bakal tau cerita ini dari semua sudut. Tapi itu hak sebenarnya, cuman ya gimana ya, aku tulisnya pake effort tiap babnya...  Tapi kalo diloncat2 gitu bacanya  feelnya masih dapet, it's okay...

I'm You_zha, i'm okay 😆

Selamat membaca...

*****

"Kalau begitu berhentilah menangis, hmm??"

"Micka hanya lelah, Mister... Micka lapar... Kaki Micka sangat sakit... Micka juga sakit hati..." keluh anak itu terisak pilu.

"It's okay. Menangislah sepuasnya kalau begitu, Mickayla." ujar Moren seraya menundukkan kepala, mencium puncak kepala anak itu.

*****

New York, Amerika

"Hhuhhh!!" Archer bernapas lega ketika Daisy bisa menangkis serangan epee (pedang anggar) dari lawannya. Kemudian ia bertepuk tangan!

"C'MON, DAISY!! KAU PASTI BISA MENGALAHKANNYA, MY GIRL!" teriak Archer tetap memberi semangat pada 'girlfriend'nya itu. Archer sendiri akan melakukan pertandingan setelah Daisy.

Tapi teriakan dari Archer memecahkan konsentrasi dari Daisy, yang membuat bagian dadanya terkena sayatan pedang. Skor 2 sama  untuk keduanya. Penonton dari kubu pendukung sekolah Daisy menggaduh, menyayangkan.

"Karina, tenanglah... Percaya padaku itu tidak melukai Daisy." kata Miya pada Karina yang terlihat panik sendiri melihat putrinya yang terkena sayatan.

"Sebenarnya aku tidak pernah setuju Daisy ikut kelas Anggar. Terlalu berbahaya, tapi Moren tidak pernah mengatakan tidak pada putrinya itu."

Miya menipiskan senyumnya, "tapi semuanya pasti aman. Epee yang digunakan khusus untuk anak-anak tidak tajam sama sekali. Apalagi Daisy bermain dengan sangat luar biasa." timpalnya mencoba menenangkan temannya it. Karina menghela napas, lantas mengembuskannya kasar. Mencoba memahami situasi.

"Miya benar,- pergerakan pedang Daisy sangat lincah, ia juga memiliki refleks yang bagus. Aku sangat terkesan sekali. Sayangnya, suara teriakan putraku sepertinya malah mengganggu konsentrasinya." kekeh Anders melayangkan penilaiannya, tangannya bertepuk tangan, ikut menyemangati teman favorit dari anak tengahnya itu. Kebetulan tempat duduk mereka tepat berada di belakang Archer yang sangat lincah, tidak berhenti menyemangati Daisy.

"Okay, baiklah, aku akan mencoba menikmati pertandingan di depan." Karina menoleh ke arah Miya dan Anders.

"Seharusnya kau melakukannya dari tadi." Miya memutar bola matanya, pun kedua wanita itu saling melempar kekehan membuat Karina yang tegang menjadi sedikit rileks. Anders ikut terkekeh seraya menggelengkan kepalanya.

"Oh God, aku lupa merekam. Moren selalu meminta rekaman setiap apa yang dilakukan oleh  putrinya." ujar Karina kemudian, mengeluarkan ponsel, menghidupkan layar, lalu iapun mulai mengarahkannya ke arah arena pertandingan, di mana Daisy tengah menyerang cepat lawannya sampai mundur ke belakang, dan...

MIRACLE [Spin-off SKYGGEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang