MIRACLE - 34. Scoundrel

3.4K 645 405
                                    

Play List : Night Changes - One Direction


Karena lagi lancar banget cerita ini, gpp ya MIRACLE dulu. Siapa tau kalo cerita ini tamat, lancarnya bisa nular ke Unconditionally 🙏

Selamat membaca ❤

****

Apa sekarang Mickayla akan mengambil semua perhatian orang-orang di sekitarnya? Dimulai orang tuanya, wali kelasnya, dan Archer?!

*****

"Micka, boleh Miss bertanya?"

Mickayla yang sedang belajar menulis, mendongak. Seperti biasa, sepulang sekolah ia akan belajar tambahan bersama Ms. Pelo.

"Bertanya apa, Miss?"

"Jadi,- kau baru tinggal bersama Mr. Izackson?" tanya Penelope berhati-hati.

Mickayla menganggukkan kepala, "iya, Miss."

"Sebelumnya kau tinggal di mana?"

"Di Irish, Haggen."

Penelope mengangguk mengerti, "kau tinggal bersama dengan siapa di Haggen?"

"Mama dan kakek, tapi mereka sudah meninggal."

"Lalu Mr. Izackson mengajakmu tinggal bersama?"

"Iya, Miss."

"Apa,- ia benar-benar papamu?"

"Iya,"

"Kau tau darimana?"

"Dari surat Mama. Sebelum meninggal Mama menulis surat pada Micka." dan dengan polosnya anak itu memutar badan, mengambil sesuatu dari dalam tasnya yang ternyata itu sebuah toples usang. Mickayla menaruh di atas meja.

"Boleh, Miss membukanya?"

"Iya, Miss."

Penelope melayangkan senyum manisnya, lantas membuka tutup usang toples itu, mengambil gulungan surat di dalamnya dan membacanya. Dan saat membacanya, tidak terasa air mata Penelope mengalir di pipinya. Tangannya bergerak, mengusap pipi anak tidak berdosa di depannya. Sudah bisa ditebak, Mickayla lahir akibat keberengsekan Moren yang selalu mempermainkan seorang wanita. Sama halnya yang seperti dialaminya. Setelah mendapatkan tubuhnya, pria itu mencampakkannya. Dan dipastikan, Moren terpaksa menerima anak di depannya ini. Terbukti, jika Mickayla tidak memanggil pria bajingan itu dengan sebutan daddy, seperti Daisy yang sepertinya menjadi anak kesayangan si bajingan itu.

"Kenapa Miss menangis?" dengan lembut, kini Mickayla yang mengusap air mata di pipi Penelope.

"Isi suratnya sangat indah dan mengharukan."

Mickayla melengkungkan senyum manisnya, "sayangnya Micka belum bisa membaca. Tapi Micka sudah bisa mengejanya sedikit-sedikit."

"Sebentar lagi kau pasti bisa membacanya." Penelope mengusap halus puncak kepala Mickayla. "Miss akan membuatmu sepintar yang diharapkan Mamamu."

"Terima kasih banyak. Terima kasih sudah baik sama Micka." ucap anak malang itu dengan ceria.

"Apa Miss boleh bertanya satu hal lagi?" lagi, Penelope melontarkan pertanyaannya dengan hati-hati.

MIRACLE [Spin-off SKYGGEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang