Ribut banget ya part sebelumnya, sampe kuping saya panas haha....
Selamat membaca 💗
🌸🌸🌸
"Terima kasih, Mister."
"You're welcome." dengan refleks, Moren mengecup puncak kepala Mickayla.
"Akhirnya kau bersikap selayaknya seorang ayah padanya." celetuk Anders sarkastik sembari melempar tali pancingnya ke danau.
"She's nice." sahut Moren singkat. Mengecup kembali puncak kepala Mickayla. Entah dengan sadar, atau hanya refleks saja.
*****
"Arne tidak mau membuka pintunya." Anders menghela napas berat.
Bagaimana tidak berat, putra sulungnya bersikap tidak biasa. Pagi ini, Arne absen ikut sarapan atau lebih tepatnya, anak itu tidak sama sekali menggubris panggilan dari pelayan, Miya, bahkan Anders untuk sarapan.
"Semalam tidak terjadi sesuatu yang mengganggunya, kan?" tanya Anders, menoleh ke arah Miya yang sedang mengguyurkan madu ke pancakes milik Louise.
"Tidak. Malah ia terlihat bersenang-senang. Apa Arne sakit? Tapi semalam ia baik-baik saja."
"Kita sarapan dulu saja. Nanti aku akan mengeceknya lagi sambil membawakan sarapan untuknya." usul Anders, yang langsung diberikan anggukkan setuju dari Miya.
"Dasar manja!" ejek Archer. Anders terkekeh kecil sambil mengacak-ngacak puncak kepala putranya yang jahil itu.
"Sepertinya Arne ditolak oleh Daisy." celetuk Louise dengan polosnya sambil memotong santai pancakenya.
"Apa?" timpal Miya dan Archer secara bersamaan.
Archer menatap Louise yang dengan polosnya sedang menjilati jarinya dari carain madu. Sedangkan Anders dan Miya saling beradu tatap, antara geli dan memasang kuda-kuda jikalau Archer akan mengamuk. Sudah menjadi rahasia umum, kalau Archer sangat menyukai Daisy, meskipun akhir-akhir ini hubungan kedua anak itu sedang tidak baik-baik saja.
"Iya, Arne bilang akan menembak Daisy karena sudah putus dari Archer."
"Kau serius?!" sambar Archer tidak sabar, sedangkan Louise dengan tanpa berdosanya, mengangguk sambil menusuk potongan pancakenya.
"Loui pasti salah dengar." kata Anders mencoba menghentikan celotehan polos putri bungsunya itu.
"Aku tidak salah dengar, Papa. Arne sendiri yang bercerita padaku. Katanya ia suka sama Daisy, tapi tidak enak hati pada Archer. Tapi karena Archer dan Daisy sudah putus, ia akan menjadikan Daisy sebagai pacarnya." Louise memasukan potongan pancakenya ke dalam mulut. Mengunyah celamitan tanpa menghiraukan rahang Archer yang mengeras, wajahnya yang memerah, dan napasnya yang naik turun tidak stabil.
"Arch, tarik napas dan embuskan, okay?!" seru Anders memberi saran agar Archer bisa mengendalikan emosinya. Pun Archer menurut, mengambil napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan. Yang dilakukannya sebanyak 3 kali.
"Minumlah." timbrung Miya, menyodorkan segelas air putih pada putra bungsunya itu.
Archer meraihnya, lalu meneguknya kasar sampai tandas. Archer mendesah kecil sembari mengelap tetesan air di dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE [Spin-off SKYGGEN]
RomanceMoren Izackson, pria yang memiliki kehidupan yang sangat bebas 'tidak sengaja' menghamili salah satu wanitanya, Silvia Neilson. Enggan bertanggung jawab, pun pria itu memberikan sejumlah uang pada wanita itu sebagai kompensasi, berharap wanita itu t...