37. Enough!

4.4K 713 408
                                    

Play List : Because of You - Kelly Clarkson

🌸🌸🌸

"Bagaimana kau bisa yakin jika anak yang ada di dalam perut kekasihmu adalah anakku?!" Moren menatap tajam ke arah Burak, kekasih dari Penelope.

Ya, secara mengejutkan pria itu mengacak-ngacak ketenangan keluarganya. Tiba-tiba datang di malam hari bersama kawanan polisinya, menghajarnya, dan mengatakan sesuatu yang tidak terduga jika Penelope tengah mengandung anaknya.

"Karena aku dan Penelope selalu bermain aman. Dan ia juga sudah mengaku kalau kalian pernah melakukannya untuk pertama kali sebulan lalu, saat di Restoran! Dan ternyata kau sengaja mengunciku di toilet untuk menikmati tubuh kekasihku! Kalian benar-benar berengsek!"

Moren bungkam mendengar pernyataan pria muda itu. Dan ia mulai mengingat, jika saat pertama kali melakukannya bersama Penelope, Moren mengeluarkan sp*rmanya di dalam. Ia pikir wanita semodern Penelope akan menggunakan alat kontrasepsi. Apalagi dengan fakta, wanita itu memiliki kekasih. Jadi Moren merasa aman, tapi pada kenyataannya ia salah besar.

"Lalu apa yang kau inginkan dari suamiku?" untuk pertama kalinya, Karina membuka suara atas kasus tak terduga ini. Menoleh dingin ke arah Burak.

"Kalau negara ini bukan negara hukum, aku pasti akan membunuh suamimu!" Burak menjeda, "tapi jika suamimu adalah seorang pria sejati, ia harus bertanggung jawab. Penelope bukan seorang pelacur, ia berasal dari keluarga terhormat!"

"Tunggu sampai usia kandungan kekasihmu bisa melakukan test DNA. Kami harus mendapat kepastian konkret, maka Moren akan bertanggung jawab."

"KARINA!!" bentak Moren memberi peringatan.

"Bisa kah kau dan rekan-rekanmu pergi?! Kalian sudah mengganggu ketentraman malam kami." usir Karina secara halus tanpa menghiraukan protes dari Moren.

"Baiklah, aku akan pergi! Dan aku sangat kasihan padamu, Nyonya, kau harus mendapatkan pria berengsek sepertinya, atau memang kau tidak becus menjaga suamimu?!"

"JANGAN LANCANG, BERENGSEK!!!" Moren bangkit dari lantai, lalu memukuli wajah polisi itu secara bertubi. Moren mencengkeram keras kerah Burak, wajahnya merah, rahangnya menguat penuh emosi.

"Bagaimana denganmu sendiri?! Kau sendiri selalu dibodohi oleh kekasihmu yang berhasil meniduri suami orang lain? Kita sama-sama bodoh!" pun setelah mengatakan hal demikian, Karina melangkah pergi ke kamar.

Karina memilih duduk di kursi goyang, di depan perapian. Matanya terpejam ditengah gerakan halus kursi goyang yang sedang didudukinya. Karina menelan salivanya berat, begitu mendengar suara pintu kamarnya terbuka.

"Apa mereka sudah pergi?" gumamnya bertanya pada Moren.

Moren tidak menjawab, ia berjalan mendekat, berdiri tepat di belakang wanita itu.

"Aku minta maaf." balasnya tanpa menghiraukan pertanyaan basa-basi yang Karina layangkan. "Aku yakin kalau anak itu bukan anakku." tandasnya.

Karina membuka matanya, menatap datar ke perapian. "Aku sudah tidak peduli Moren, anak itu anakmu atau bukan. Aku sudah muak. Kau mengkhianati komitmen yang baru saja kita bangun. Kau kembali meniduri guru itu."

Ya, selain datang untuk mengungkap kehamilan Penelope, Burak juga datang dengan mengatakan fakta menyakitkan, jika suaminya itu kembali meniduri guru sialan itu disaat semua orang kelimpungan mencari keberadaan Mickayla.

MIRACLE [Spin-off SKYGGEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang