Play List : What If - Kate Winslet
"Terima kasih, Mrs. Hall." Daisy menerima lolipop itu. Dan ketika akan membukanya, Winnie membantu membukakannya dengan penuh perhatian. Benar-benar layaknya seorang ibu kepada cucunya.
Dan setelah menikmati lolipopnya, Daisy dan Kepala Sekolah berbincang asik di sana. Keduanya benar-benar sangat akrab. Tidak heran, jika Daisy dijuluki penakluk Sang Kepala Sekolah yang galak.
*****
"Kau punya 5 mangga, kau berikan padaku 2, berapa sisa punyamu?!"
Mickayla terdiam lama, tampak berpikir keras. Archer yang tidak sabar, mengangkat satu tangan anak itu, lalu melipat 2 jarinya.
"Hitung berapa sisa jarimu yang tidak kulipat?" perintahnya.
Mickayla menunduk, menatap jemarinya, "satu,- dua,- tiga."
"Yes! Tulis jawabannya dibukumu." sambar Archer cepat.
"Baik, Archer, terima kasih." Mickayla meraih pensil miliknya, lalu menulis angka 3. "Tulisanku sudah benar, kan?"
Archer menggenggam tangan Mickayla yang memegang pensil, lalu membimbing tangan anak itu untuk memperbaiki angkanya, "ekornya kurang sedikit." gumamnya.
Mickayla menoleh, "terima kasih." menerbitkan senyum manisnya.
"Hmm." Archer membalasnya dengan senyum simpul.
Kemudian keduanya kembali melanjutkan ke soal berikutnya. Ya, Archer tengah membantu Mickayla menyelesaikan soal-soalnya sembari mengerjakan miliknya juga. Tapi di mana soal tinggal menyisakan 3 lagi, Archer mengangkat tangannya.
"Ya, Arc?" tanya guru matematikanya.
"Saya izin keluar untuk mengambil tugas Daisy, Sir."
"Silakan, Arc."
"Thank you, Sir." Archer menoleh ke arah Mickayla. "Sisanya kau kerjakan sendiri. Nanti aku periksa sebelum kau kumpulkan, jika ada yang salah, aku akan mencoreti pipi donatmu."
"Iya, Archer."
Archer beranjak dari duduknya sambil membawa satu botol air. Mickayla kembali fokus pada soal-soalnya. Begitu membuka pintu, ia mendapati Daisy tengah mengerjakan soal-soal di lantai. Ya, anak itu tengah mendapatkan hukuman dari Ms. Pelo atas tindakannya yang mendorong Mickayla.
Daisy mendongak, Archer melayangkan senyumnya. Daisy membalas kecil. Archer menghampiri, duduk bersila di depan gadis favoritnya itu.
"Minumlah." ucapnya, menyodorkan botol mineral miliknya itu.
"Thanks." Daisy langsung meneguknya, karena Archer sudah membukakan tutupnya.
"My pleasure, Princess." Archer menjeda, "apa kau sudah selesai mengerjakan tugasmu?"
"Baru selesai." Daisy menaruh botol airnya di samping. Archer mengambilnya, lalu meneguknya tepat di bekas yang Daisy minum. Sangat wangi.
"Kalau begitu aku akan membawanya ke dalam." tandas Archer, seusai menelan airnya.
Daisy hanya memberikan anggukkan kepalanya.
"Daisy, terima kasih sudah tidak marah lagi padaku." tiba-tiba Archer mengecup bibir Daisy. Daisy mematung sesaat tapi langsung tersipu malu setelah Archer menarik bibirnya. Keduanya saling melempar senyum diiringi raut merah yang menghiasi wajahnya masing-masing.
Tanpa melepas tautan mata, Archer berdiri dengan kunci jawaban dan soal milik Daisy dan botol minuman di tangannya. Berjalan mundur menuju pintu kelasnya, berbalik, dan,
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE [Spin-off SKYGGEN]
RomanceMoren Izackson, pria yang memiliki kehidupan yang sangat bebas 'tidak sengaja' menghamili salah satu wanitanya, Silvia Neilson. Enggan bertanggung jawab, pun pria itu memberikan sejumlah uang pada wanita itu sebagai kompensasi, berharap wanita itu t...