MIRACLE [Spin-off SKYGGEN]

MIRACLE - 28. Jealousy!

Play List : Part of Your World - Halle Berry

Dan tiba-tiba, dengan sangat sengaja Daisy mendorong tubuh Mickayla yang juga tengah berlari ke arah Daddynya.

BUKH!!!

"MICKA?!!" teriak Moren.

Daisy memperlambat laju kakinya ketika Moren berlari melewatinya. Daisy berhenti, membalikkan badan, dan ia mendapati Moren tengah berjongkok di samping tubuh Mickayla. Mengambil kepala gadis itu ke lengannya. Mickayla tidak sadarkan diri dengan kepalanya yang berdarah.

"DAISY, WHAT ARE YOU DOING?!" bentak Archer.

*****

Daisy sama sekali tidak menggubris bentakkan dari Archer. Ia hanya memerhatikan Moren yang terlihat khawatir pada gadis asing itu.

"Aku kecewa padamu!"

Lagi, Daisy tidak mengindahkan ucapan dari Archer, ia hanya memerhatikan ketika Moren mengangkat tubuh lunglai anak itu. Mengabaikan keberadaannya.

Tiba-tiba Ms. Pelo berlari ke arah Moren, "kita harus cepat membawanya ke klinik,-"

"Tidak, aku akan membawanya ke Rumah Sakit." sergah Moren. Ms. Pelo menganggukkan kepala.

Kembali, Daisy hanya memerhatikan Moren yang membalikkan badan, hendak pergi tanpa memedulikan keberadaannya. Tapi sesaat kemudian, daddynya itu berbalik, sambil menggendong Mickayla berjalan ke arah Daisy. Tanpa kata pria itu membungkuk, lantas mencium kening Daisy, yang pada saat itu juga langsung membuat bibir Daisy menipis tipis.

Selanjutnya Daisy memerhatikan Moren yang menggendong Mickayla, berjalan cepat menuju parkiran sekolah. Disusul oleh Ms. Pelo dan Archer.

Daisy memutar badan, berjalan menuju bangku taman yang tadi diduduki oleh Archer dan Mickayla. Keningnya mengernyit kala melihat sebuah toples usang, dan di samping toples itu tergeletak sebuah surat yang sudah menguning. Daisy mengambil surat tersebut.

Matanya mengerjap, tapi sedetik kemudian seseorang merebut surat tersebut dari tangannya.

"Ini milik Micka." sambar Archer. Menggulung surat tersebut, memasukkannya lagi ke dalam toples, menutupnya rapi di dalam sana.

Dan tanpa kata, Archer meraih tangan Daisy, menggenggam, lalu menuntunnya menuju kelas.

"Apa tadi kau sengaja melakukannya?" tanya anak laki-laki itu kemudian. Menanyakan insiden yang terjadi antara Daisy dan Mickayla.

"Ya." jawab Daisy tanpa menutupi.

"Kenapa kau melakukannya? Aku senang mengerjai kebodohannya, tapi tidak seperti yang kau lakukan. Itu sangat keterlaluan dsn berbahaya."

"She's a thief!" balas Daisy singkat, tanpa ekspresi.

Archer menoleh cepat. Keningnya mengerut, seperti sedang mencerna maksud perkataan dari Daisy.

"She could die!" desis Archer, memberi peringatan. Daisy membuang tatapannya. Archer menghela napas kasar terlihat kesal, tapi anak itu semakin mengeratkan genggaman tangannya pada jemari Daisy.