🌞 24 🌞

811 76 10
                                    

" apa kau sudah membaik?" Tanya dokter muda pada pasiennya yang baru saja siuman.

" saya ada dimana ini?" Tanyanya linglung.

" kau berada di rumah sakit, selama 4 hari kau tidak bangun dari tidurmu dan hari ini kau baru membuka mata. Apa kau mengingat sesuatu?" Tanyanya.

Dengan mata melotot dengan ekspresi wajah terkejut membuat dokter muda itu mengusak rambut pasiennya perlahan.

" gak usah kaget gitu, saya tau ko apa yang ada di pikiran kamu."

" kenapa saya tidurnya lama sekali dok, memang apa yang terjadi pada saya?" Tanyanya lagi.

" apa kau tidak ingat dengan kejadian sebelumnya? Apa yang terjadi padamu saat itu?" Menggeleng.

" baiklah, tidak perlu kau ingat tapi apa kau ingat siapa namamu?"

" nama saya Gulf dok, dimana suami saya? Kenapa dia tidak ada di sini?" Tanyanya dengan penglihatan seolah mencari seseorang di sana.

" sepertinya dia mengalami hilang ingatan saat kejadian beberapa hari lalu. Tapi dia masih mengingat tentang suami dan namanya, dia hanya menghapus ingatan pada saat sebelum kejadian kecelakaan itu terjadi. Atau mungkin memang ia tidak mau mengingat hal itu lagi." Batin dokter.

" apa suami saya lagi keluar, dok?" Tanya Gulf menghentikan lamunan dokter itu.

" aah, apa kau ingat nomer ponsel suamimu? Saya akan memberi tau padanya bahwa kau sudah siuman saat ini. Karna suamimu menitip pesan padaku jika kau siuman saya harus memberi kabar padanya, tapi sayang saya lupa meminta nomer ponselnya." Bohongnya.

" pasti suami saya sedang sibuk di kantor saat ini, saya akan memberi tau pada dokter."

Mengluarkan ponselnya dan mengarahkan kepada pasiennya," silahkan kau tulis nomer ponsel suamimu di sana biar saya memberi tau padanya bahwa kau sudah siuman." Gulf mengambil ponsel di tangan dokter dan memencet nomer ponsel Mew.

" ini dok ponselnya, telfon suami saya nya nanti aja dok. Pasti suami saya lagi sibuk saat ini."

" baiklah saya akan menghubungi suamimu nanti, kau istirahat saja. Saya harus pergi karna masih harus memeriksa pasien yang lain."

" baik dok, terima kasih."

" sama sama, saya permisi." Dokter pergi keluar dari ruang rawat inap Gulf.

Berjalan menyusuri koridor rumah sakit menuju ruangannya sambil mencoba menghubungi nomer yang di berikan oleh pasiennya yang bernama Gulf itu.

Cukup lama menghububgi nomer itu akhirnya sambungan telfon terhubung.

" apa anda adalah suami dari pasien atas nama Gulf?"

"......"

" bisakah anda kerumah sakit XXX saat ini karna saya ingin bicara pada anda."

"......."

" akan saya jelaskan nanti, saya tutup telfonnya." Kembali memasukkan ponselnya kedalam saku jas dokternya berjalan kearah ruangannya.

.

.

Hari ini Mew tengah mengadakan meeting penting dengan klien dari Jepang. Sedang asik membahas beberapa hal apa saja yang akan mereka jalani nanti dalam kerja sama antar perusahaan itu.

Ponsel yang selalu saja bergetar membuat hilang konsentrasi Mew saat bicara, membiarkan beberapa panggilan masuk dengan nomer asing sampai acara meeting selesai.

Setelah kedua belah pihak saling sepakat dengan apa yang mereka ajukan dalam urusan bisnis meeting selesai. Mew memegang ponsel miliknya yang bergetar kembali dengan nomer asing yang sama.

Mentari End Di Pdf ✔️✔️  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang