🌞 28 🌞

488 62 5
                                    

Tok.. tok.. tok..

Mengetuk pintu ruang kepala sekolah.

" silahkan masuk." Ucap seseorang di dalam ruangan.

Cklek!

" maaf saya terlambat." Ucap Mew dengan mata menatap kearah Alex yang tengah menundukkan kepalanya.

" ayo silahkan dudu tuan, Mew."

" oohhh ini ternyata, orang tua dari anak nakal ini yang sudah mendorong tubuh anak saya sampai jatuh dan luka seperti ini!!" Omelnya dengan menyela ucapan kepala sekolah sambil berdiri dari kursinya dan bertolak pinggang menatap penuh amarah kearah Mew yang masih berdiri.

" maaf, bisa anda jelaskan degan cara baik-baik tak berteriak seperti ini." Ucap Mew penuh kesabaran.

" saya tidak bisa bicara baik-baik jika menyangkut keselamatan anak saya!! Seharusnya anda sebagai orang tua bisa mendidik anak anda dengan benar!!! Aahh ia saya lupa, bukankah pasangan anda seorang laki-laki sama seperti anda??!! Ck ck ckk!! Jelas saja anak ini nakal karna dia tidak di didik oleh seorang wanita." Menunjuk kearah Alex.

" jaga ucapan anda pada istri dan anak saya, nyonya. Jangan pernah menghina mereka."

Menatap kearah Mew sinis, " tolong pak kepala sekolah, keluarkan anak itu dari sekolah ini dan bukankah sangat tidak pantas jika anak dari pasangan sesama jenis untuk bersekolah di sini?! Ini akan mencoreng nama baik sekolah berprestasi seperti ini bukan?"

" tolong nyonya jangan mengambil keputusan seorang sendiri. Saya harus mendengar dari dua sisi bukan hanya satu sisi saja. Silahkan tuan dan nyonya duduk dan bicarakan masalah ini dengan kepala dingin."

Wanita yang sedari tadi menghina Mew mulai duduk di kursinya kembali dan tak lupa Mew juga ikut duduk di kursinya. Mata mereka saling menatap penuh intimidasi bahkan tatapan amarah melayang di keduanya.

" bisa kita mulai pembahasan masalah ini?" Anggukan keduanya.

" sebelumnya pihak sekolah meminta maaf pada tuan Mew karna telah menghubungi tuan."

" ah tidak apa pak."

" baiklah sebelumnya saya ingin berterima kasih karna tuan sudah mau datang ke sekolah ini, sekarang kita ke topik permasalahan antara anak anda dan nyonya Clara."

Ya, wanita yang sudah menghina Mew adalah Clara.

" silahkan pak." Ucap Mew.

" sebelumnya saya mendapatkan laporan dari wali kelas anak anda Alex. Dia melapor dengan tuduhan bahwa anak anda telah mencoba merundung atau memBully anak dari nyonya Clara dengan cara mendorong tubuhnya hingga mengalami luka di bagian sikunya."

" apa pihak sekolah hanya mendengar cerita dari satu pihak saja? Apakah pihak sekolah sudah bicara dengan putra saya? Tentang apa yang sedang terjadi? Saya tau anak saya seperti apa dan tidak mungkin jika anak saya yang memulai untuk mendorong anak dari nyonya Clara kalau bukan anak nyonya yang memulainya lebih dulu."

" apa kau menuduh anak saya tuan, MEW???" Menekan kata nama Mew dengan mata melototnya.

" sabar nyonya, kita bicarakan dengan baik-baik." Sela kepala sekolah.

" maaf tuan Mew, kami sudah bertanya pada anak anda dan dia mengakui bahwa ia mendorong anak dari nyonya Clara."

Mendengar kata itu Mew menatap kearah anaknya yang menunduk diam seribu bahasa di sudut ruangan.

" apa benar yang di katakan pak kepala sekolah, nak." Berbicara dengan lembut sedangkan Alex hanya mengangguk saja.

Mata Mew kembali menatap kearah nyonya Clara," atas nama anak sayang, saya minta maaf pada anda dan juga anak anda atas kelakuan putra saya. Mulai hari ini saya akan membawa anak saya untuk tidak bersekolah lagi di sekolah ini."

Mentari End Di Pdf ✔️✔️  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang