🌞 16 🌞

812 92 7
                                    

" bunaaa,, buna dimana hikss hikss!! Bunaa!" Tangisan Alex saat tak mendapati Gulf di dekatnya.

Berlarian keluar kamar mencari sosok yang sempat menemaninya tidur saat siang hari karna waktu saat ini sudah sekitar jam empat sore.

" huaaaa huaaa huuaaa BUNAAAA!! BUNA DIMANA HUAAA HIKKSS!!" Mew yang berada di dalam kamarnya berlari keasal suara.

Gulf yang tengah berada di dapur untuk mengambil minum karna dirinya merasa haus di kagetkan dengan suara Alex yang menangis sampai terdengar kearah dapur.

" Alex," lari Gulf menghampiri Alex yang tengah mencari dirinya.

" BUNAAA HUAA HUAA HIIKSSS BUNA DIMANA HIKSS JANGAN TINGGALKAN ANDEL BUNA!!!" tangisan Alex sepanjang ia berlari mencari Gullf.

" Alex! Ada apa sayang. Kenapa menangis seperti ini he'um." Tanya Mew pada putranya yang sudah dalam gendongannya.

" hikss hiks!! Dydy buna Andel pelgi lagi dydy hikss!"

Menghapus air mata Alex." sayang,, pasti buna ada di sini, gak mungkin buna pergi meninggalkan Alex sendiri lagi. Apa Alex sudah mencari bunda di dalam kamar mandi?"

" cudah dy, tapi buna ndak ada di cana hikss hikss!! Buna pelgi lagi dydy." Isak Alex.

Gulf yang dari lantai satu tepatnya dari arah dapur berlari sekuat tenaganya menaiki anak tangga yang lumayan cukup banyak dan saat sudah sampai ingin menaiki anak tangga terakhir ia melihat kalau Mew tengan menggendong Alex dan sedang menenangkan putranya itu.

Mew yang melihat kedatangan Gulf dengan wajah yang acak acakan dengan tarikan nafas kasar membuat Mew merasa penasaran dari mana saja Gulf sejak anaknya itu sedang tidur.

" nah itu buna sayang,"

Alex menoleh kearah belakang tubunya dan melihat Gulf tengah berdiri di ujung anak tangga, " dydy lepackan Andel, Andel mau cama buna hikss." Memberontak dari gendongan Mew meminta untuk turun.

" tunggu sebentar nak, nanti Alex jatuh sayang." Mew nenurunkan putranya hati hati.

" BUNAA!!" Teriak Alex berlari kearah Gulf.

" hati hati sayang, jangan berlari seperti itu nak." Pesan Gulf.

" BUNAAA!! Kenapa buna meninggalkan Andel cendili di dalam kamal?" Tanya Alex saat sudah ada di dalam gendongan Gulf.

" maafkan buna ya sayang, buna tadi haus ingin mengambil air minum di dapur. Bunda gak tau kalau Alex sedang mencari buna. Apa Alex baik baik saja nak?"

" Andel baik baik caja buna, Andel hanya ndak mau di tinggal buna lagi. Buna gak boleh pelgi lagi pokoknya!"

" ia sayang, buna gak akan pergi lagi. Bagaimana kalau kita mandi dulu karna hari sudah sangat sore dan setelah itu kita makan malam ya?"

" ciap buna, ayo kita mandi. LET DOO!!" Senangnya karna ini adalah pertama kalinya ia akan dimandikan oleh bunanya yang sangat ia rindukan itu.

Mew yang ada di sana hanya tersenyum menatap dua anak kecil itu yang saling melupakannya jika sudah bersama sama.

Di dalam kamar mandi seperti biasa, Alex selalu bermain dengan bebek bebekan karetnya serta menyanyikan sebuah lagu. Tak lupa dengan gelembung busa yang sudah menutupi ramputnya.

Canda tawa menghiasi kamar mandi milik Alex bahkan anak kecil itu selalu berceloteh membuat Gulf kebingungan untuk menjawab setiap pertanyaan yang Alex ajukan pada dirinya.

Mew yang mendengar pembicaraan antara Gulf dan Alex di dalam kamar mandi merasa hatinya menghagat. Mungkin saja jika istrinya masih ada di sisinya pasti Alex akan bertingkah seperti itu kepada Kananya.

Mentari End Di Pdf ✔️✔️  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang