🌞 25 🌞

672 83 7
                                    

" ayo Gulf, sedikit lagi kau pasti bisa." Ucap dokter terapis Gulf yang sedang menyemangati pasiennya itu.

" aargghh!! Ayolah Gulff, kau harus bisa." Ucapnya pada diri sendiri mencoba melangkahkan kaki sebelah kananya dengan penuh harapan agar bisa berjalan dengan normal.

Mew yang menemani Gulf, hanya melihat dari dinding kaca besar ruang terapis dengan penuh rasa cemas.

" jangan terlalu memaksakan diri Gulf." Oceh Mew di balik pintu.

Satu langkah, dua langkah Gulf dengan penuh keyakinan bisa melakukan dengan susah payah walaupun sangat sakit di bagian kakinya.

" Gulf, kau harus bisa. Bagaimana dengan suamimu jika kau cacat seperti ini, hikss pasti dia akan meninggalkanmu Gulf." Masih berbicara pada diri sendiri dan kecewa pada keadaannya saat ini.

" jangan terlalu di paksakan Gulf, nanti akan lebih membuatmu cidera. Pelan pelan saja." Ucap dokter yang merasa khawatir akan keadaan Gulf.

" saya harus bisa berjalan kembali dok, bagaimana jika saya cacat seperti ini. Itu akan membuat suami saya kecewa pada diri saya nantinya." Menatap kearah dokter dengan penuh semangat yang di buat buat.

" tapi jika kau terlalu memaksakannya itu akan jauh lebih bahaya lagi bagimu, karna otot otot di kakimu akan menegang bahkan membuatmu semakin lama sembuh dari keadaan seperti ini."

" saya bisa dok, pasti bisa. Ughh Gulf ayolah Gulf kamu bisa, Gulf." Semangat untuk dirinya sendiri.

" kau keras kepala sekali." Geleng geleng kepala.

Tak! Tak! Tak!

Akhh!

BRUK!

GULF!!

Teriakan dokter terapis dan Mew di luar ruangan.

Hahahaha!!

" kenapa kau malah tertawa, apa sakit?!" Panik dokter terapis yang tengah berjongkok di samping tubuh Gulf.

" hanya lucu saja dok, kenapa saya lemah sekali hahaha!!" Masih tertawa menunjukkan kalau dia tidak baik baik saja.

" berhentilah bersandiwara Gulf, kau ini kenapa hah!! Sebenarnya ada apa?" Tanya dokter dengan kepanikan.

HIKS HIKS HIKS!!

Tawa berubah menjadi tangisan Gulf namun Mew tidak tau apa yang terjadi dengan Gulf karna apapun yang terjadi di dalam ruang terapis Mew tidak di perbolehkan masuk kedalam ruang itu.

" tolong tutup gordennya dok, hiks." Dokter melirik kearah tembok kaca dimana Mew melihat kearah Gulf penuh ke khawatiran.

" baiklah." Bangkit dari posisi jongkok berjalan kearah jendela besar dan..

SREKK!

Mew yang di luar ruangan merasa aneh dengan apa yang terjadi di dalam ruangan trapis karna tiba tiba saja dokter menutup gorden saat Gulf terjatuh sehingga Mew tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam bahkan ruangan itu kedap suara.

" aku sudah menutupnya sesuai apa yang kau inginkan." Ucap dokter terapis Gulf.

Gulf melihat kearah gorden yang menjuntai melebar menutup kaca besar di sana dan mulai menatap kearah dokter terapisnya dengan penuh air mata.

" sebenarnya apa yang terjadi? Katakan padaku, aku tidak akan bicarakan ini pada suamimu." Penuh keyakinan.

" apa dokter bisa memegang janji itu padaku?"

" ya, aku berjanji katakan ada apa? Aku merasa bahwa ada sesuatu yang kau sembunyikan sejak terapismu yang pertama hingga sudah sampai yang keempat. Kau seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Apa dugaanku  benar??"

Mentari End Di Pdf ✔️✔️  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang