" dimana kamu mas, kenapa lama sekali?" Ucap Gulf yang sedari tadi menunggu suaminya yang tak kunjung kembali.
" apa aku cari mas Mew saja?! perasaanku tak enak." Perlahan menuruni ranjang rumah sakit.
Berjalan menyusuri setiap lorong rumah sakit untuk menemui suaminya. Mata indahnya selalu mencari keberadaan Mew yang entah pergi kemana. Tangan yang sudah tak terdapat selang infusan memudahkan Gulf untuk mencari suaminya.
Di sisi lain Kana juga tengah menunggu kedatangan phi Mai yang entah pergi kemana bersama dengan dokter yang sempat memeriksa keadaannya.
" kemana perginya phi Mai? Aku bosan berlama-lama di sini seorang diri." Mundar mandir tak jelas di dalam ruangan.
Pandangannya teralihkan saat melihat seseorang, " bukankah itu phi Mew?? Kenapa phi Mai tak membawa phi Mew kesini." Ocehnya setelah melihat Mew yang tengah bicara dengan phi Mai melalui dinding kaca besar ruang rawat inapnya kearah sebuah taman rumah sakit.
Buru-buru Kana keluar dari ruang rawat inapnya untuk menghampiri laki-laki yang sangat ia rindukan itu. Langkah kaki cepatnya berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang begitu panjang kearah sebuah taman.
Kana maupun Gulf tengah mencari orang yang sama yaitu, suaminya. Langkah riang Kana ingin segera memeluk laki-laki yang sangat ia rindukan sedangkan langkah kaki Gulf sangat hati-hati karna ia tidak ingin terjadi sesuatu pada dirinya dan calon anaknya kembali.
Sesampainya mereka di ujung lorong Kana melihat tubuh gagah suaminya yang sangat ia rindukan membuat ia bersemangat ingin segera memeluk tubuh itu.
Berbeda dengan Gulf yang melihat suaminya tengah berbicara dengan seorang wanita begitu sangat serius membuat ia bertanya-tanya siapa wanita itu dan ada apa dengan suaminya? Sampai suaminya meremat rambutnya begitu kuat.
PHI MEW/MASSSHHH....
Teriakan dua orang berbeda dari dua sisi Mew membuat phi Mai dan Mew menoleh bersamaan.
Kana dengan langkah cepatnya seperti tengah berlari menghampiri Mew sedangkan Gulf dengan langkah lambatnya mencoba menghampiri Mew namun tiba-tiba langkah kaki Gulf semakin melambat saat seseorang berlari kearah suaminya dan memeluknya begitu erat.
GREP!!
AKU MERINDUKANMU PHI MEW!!!...
Teriakan Kana di dalam pelukan Mew sedangkan Gulf benar-benar sudah menghentikan langkah kakinya saat melihat apa yang ada di depan matanya.
Mata Mew menatap kearah mata Gulf yang sepertinya akan menangis di ujung lorong tepat di depan pandangannya. Bahkan phi Mai ikut menatap kearah Gulf dengan tatapan bingungnya.
" kenapa mereka memiliki wajah yang sama?" Bingung phi Mai yang memang ia tak mengenali Gulf itu siapa dan kembali mengalihkan pandangannya kearah MewKana yang tengah berpelukan.
" phi, aku merindukanmu phi hikkss." Tangisan Kana dalam pelukan Mew.
Tanpa Mew sadari tangannya ikut membalas pelukan Kana dan mengelus dengan lembut kepala belakang laki-laki yang masih berstatus sebagai istrinya itu.
" phi juga merindukanmu, Kana." Ucapan Mew terdengar di telinga Gulf.
Air mata menetes begitu saja dari kelopak mata indah Gulf, Gulf yang tersadar akan keadaannya mulai menghapus air matanya dengan kasar dan tersenyum getir kearah suaminya.
" dia sudah kembali? Tapi bangaimana bisa? Bukankah mas bilang bahwa kak Kana sudah tiada? Tapi apa ini, kenapa ia masih hidup? Apa mas membohongiku lagi?" Batin Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari End Di Pdf ✔️✔️
OverigMenginginkan seseorang menjadi matahari untuknya, akankah ia menemukan apa yang sedang ia cari selama ini...