3. Aib Tak Terelakkan

572 64 0
                                    

Jia merutuki kecerobohannya sendiri.
Bagaimana bisa dia melupakan bra nya di lounge staff, Jia juga lebih malu lagi karena bra itu ada di tangan Jaemin saat dia mengambilnya. Selain itu disana juga ada Jeno.

'duuhh... Mau di taruh mana ini muka gue.'

Gadis itu mengacak rambutnya dengan frustasi. Wajah merahnya tertunduk di atas meja pos perawat.

"Kenapa sih? kutuan kepala Lo?" Yuqi datang dengan setumpuk clipboard pasien yang dia letakkan di atas meja.

Sama seperti Jia, Yuqi juga seorang perawat intern. Dia baru bekerja selama 2 Minggu di RS NAKA. Dari penilaian awalnya Yuqi ini sosok yang menyenangkan, tidak suka bertele-tele dan cukup pintar. Salah satu alasan Jia akrab dengan Yuqi adalah karena mereka berasal dari negara yang sama.

"Enggak." Jia mengangkat kepalanya, dia menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan.

"Rapikan rambutmu, Bu Jennie sebentar lagi datang." Kata Ten.

Jia cemberut. Dia mengambil sisir yang ada di tatakan pensil lalu mulai merapikan rambutnya. Menggelung rambut dengan rapi adalah SOP di rumah sakit ini.

Seperti yang baru saja Ten katakan. Kim Jennie, kepala perawat di rumah sakit Naka datang dengan wajah datarnya. Dia adalah orang yang tegas, tidak jahat tapi mood nya sering berubah-ubah dan tidak bisa di tebak.

Jennie biasanya datang untuk mengecek kerapihan pos perawat dan membaca setiap data pasien masuk dan keluar.

"Ga ada masalah kan? " Tanya Jennie.

"Ngga ada Bu, semua aman terkendali. "Kata Ten.

"Siapa yang dapat sift malam?"

Jia melihat jadwal dan menjawab.

"Xiaojun, Hendery dan Winter."

Jennie menatap Jia lalu beralih menatap Yuqi. Perempuan itu kemudian teringat sesuatu.

"Oh ya, kalian berdua perawat intern kan?? Tadi ada kabar dari departemen kesehatan ibu dan anak  kalau disana kekurangan perawat. Kalian berdua pindah tugas kesana aja." Jelas Jennie.

Yuqi mengangguk tapi Jia masih butuh kejelasan.

"Sekarang?"

"Tahun depan." Ketus Jennie.

Jia langsung menekuk bibirnya. Bersambut dengan tarikan tangan Yuqi yang membawa Jia pergi dari pos perawat unit penyakit dalam.

Gedung departemen kesehatan ibu dan anak di bagi menjadi 2 bagian, satu gedung obstetri & ginekologi dan satu lagi untuk unit kesehatan anak.

Sama seperti departemen lain, gedung disini juga memiliki arsitektur yang kuno tapi tetap bersih dan layak. Meskipun terlihat kuno, fasilitas di rumah sakit ini bisa di bilang sangat modern.

"Disini isinya ibu hamil doang kan?" Tanya Yuqi.

"Iya, namanya juga gedung obgyn."

"Gue denger dokter di departemen ini cakep-cakep."

Jia hanya mendengus. Kenapa setiap orang sangat suka pada pria tampan? Seperti tidak ada hal lain saja yang bisa diidamkan selain pria tampan.

Jia mendatangi pos perawat begitu dia sampai di departemen ibu dan anak. Seorang perawat disana sangat Jia kenal tapi yang lainnya baru Jia lihat hari ini.

"Hai Yeri." Sapa Jia pada salah seorang perawat yang berjaga di pos. Yeri bukan sosok asing untuk Jia, mereka teman saat Jia menempuh pendidikan S2 nya.

Yeri melirik Jia dan Yuqi sebentar lalu kembali membaca pesan ponselnya.

"Kalian perawat yang dipindahkan ya?"

Doctor's Order | NA JAEMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang