Chenjia sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau dia tidak akan jatuh cinta lagi, dan dia tidak akan menangis karena laki-laki lagi. Dia akan menjadi wanita independen yang tidak butuh laki-laki.
Tapi sialnya takdir tak pernah berada sejalan denga...
Yoona benar-benar mengajak Jia makan malam di rumahnya. Hanya mereka berdua tanpa orang lain. Mereka memang sudah akrab sejak lama seperti ibu dan anak.
"Mama pikir kamu balik ke China, kenapa ga ngabarin kalau kamu kerja di RS NAKA? "
Jia tersenyum simpul, satu tangannya terangkat untuk membersihkan sudut bibirnya dari sisa saus yang menempel.
"Jia ga tau kalau Jaemin juga kerja disana mah, lagian Jia juga udah lama ga ada hubungan sama Jaemin."
"Kalian balikan?" Yoona bertanya dengan lembut. Satu tangannya menangkup punggung tangan Jia dengan tatapan penuh harap.
"Mm... Sebenarnya Jaemin ngajak balikan, tapi Jia masih bingung?"
Jia bisa melihat tatapan Yoona berubah kecewa. Wanita itu lantas memindahkan tangannya dari tangan Jia dan kembali duduk menegak.
"Kenapa? Karena Jaemin sakit-sakitan? "
Jia langsung menggeleng dengan cepat. Dan mulai menjelaskan awal permasalahannya dengan Jaemin dan ketika Jaemin mencampakkannya.
"Jadi Jia baru tau kalau Jaemin sakit."
"Terus.... kamu masih ada rasa ga sama Jaemin?"
Entah kenapa Jia merasa sedang di interogasi sekarang. Wajah Yoona memang terlihat tenang dan penuh senyuman, tapi tatapannya itu cukup menakutkan bagi Jia.
"Masih.. cuma Jia masih ragu dan takut. Takut nanti bakal di campakkan Jaemin lagi."
"Aishh... Kamu bilang aja ke mama kalau dia begitu lagi. Biar mama gundulin kepalanya kalau dia berani begitu lagi sama kamu."
Jia tersenyum kaku. Ini jelas tidak sesederhana itu kan?? Ucapan Jaemin waktu itu benar-benar membekas di hati Jia hingga gadis itu merasa trauma pada sebuah hubungan.
Ada perasaan tidak pantas dan takut ditinggalkan yang membuat Jia memilih melajang setelah putus dengan Jaemin. Bahkan ketika kesalahpahaman di antara mereka sudah diluruskan, Jia masih merasa trauma.
Yoona melirik jam di pergelangan tangannya lalu mulai mengusap tangan Jia.
"Udah jam segini kamu nginep aja ya?"
Jia reflek melihat jam digital di ponselnya. Ini masih jam 8 malam. Jia pikir dia masih bisa pulang dengan naik taksi.
"Jia pulang aja mah, Jia bisa pulang naik taksi." Kata Jia.
"Jangan, kamu nginep aja disini sekalian besok berangkat kerja bareng Jaemin. Mama masih mau ngobrol sama kamu besok. " Kata Yoona. Keputusan wanita itu tampaknya tidak bisa di bantah. Jia akhirnya mengangguk untuk menyetujuinya.
Yoona menyuruh Jia untuk memakai kamar Jaemin di lantai atas. Namun begitu Jia sampai disana ternyata ada penghuni lain yang sudah tiba lebih dulu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
