Jaemin bersyukur karena Jeno sering mengajaknya bersepeda hingga puluhan kilometer, setidaknya stamina Jaemin sudah terlatih.
Papa Jia benar-benar gila. Di usia yang sudah tidak muda lagi stamina pria itu sungguh luar biasa.
Jaemin dan Suho saling bersalipan, ini bukan hal sulit untuk Jaemin namun lelaki itu masih punya sopan santun untuk tidak meninggalkan papa Jia jauh di belakang.
Mereka baru berhenti ketika Suho mengajaknya berhenti di salah satu mini market 24 jam dan mereka duduk-duduk di depan. Jaemin membeli 2 cup kopi instan dan membawanya ke meja.
"Apa pekerjaanmu? Kau bukan pengangguran kan?" Suho duduk dengan santai sambil menyilangkan kaki. Berbanding terbalik dengan Jaemin yang duduk dengan punggung tegak lurus seperti lukisan Monalisa.
"Aku seorang dokter."
"Aah... Sama seperti Chenle?"
Jaemin menggeleng lemah. Chenle kan masih magang.
"Aku spesialis kandungan."
Wajah Suho sedikit terkejut. Pria itu kemudian mengangguk kecil dan tersenyum. Merasa lega bahwa putrinya tidak salah pilih pria.
"Jia itu putri kesayanganku, aku mendapatkannya setelah 9 tahun menikah. "
Jaemin menatap wajah Suho dengan saksama. Pancaran matanya tak segarang tadi, kini pria itu lebih terlihat seperti seorang ayah yang sedang bernostalgia.
"Saat mamanya bilang Jia sakit karena di campakkan seorang pria, aku langsung pulang dari pangkalan militerku di Ukraina. Aku tidak bisa membiarkan putriku menderita gara-gara pria brengsek."
Jaemin langsung menelan ludahnya. Berharap Suho tidak tau kalau si brengsek yang telah mencampakkan putrinya sekarang ada di sebelahnya.
Kedua pria itu akhirnya saling diam. Suho memilih menyesap kopinya yang masih mengepulkan asap sementara Jaemin melamun.
"Namamu Na Jaemin kan?"
Jaemin menoleh, Suho menatapnya dengan sungguh-sungguh.
"Ya. "
"Tugasku untuk menjaga Jia sudah selesai, sekarang aku menyerahkan putri kesayanganku padamu. Tolong jaga dan sayangi dia." Tatapan Suho jatuh ke bawah. Perubahan wajahnya bisa terbaca dengan mudah oleh Jaemin.
"Aku berjanji akan menjaganya dan menyayanginya sepenuh hatiku."
"Jika suatu saat nanti kau sudah tidak mencintainya, tolong jangan sakiti dia, kembalikan saja dia padaku, aku akan membawanya pulang."
"Itu tidak akan pernah terjadi. Aku janji."
Suho memutar kepalanya. Tatapannya bertemu dengan iris Jaemin yang tegas. Laki-laki itu terlihat bersungguh-sungguh. Suho lalu tersenyum.
"Aku pegang janjimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor's Order | NA JAEMIN
ФанфикChenjia sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau dia tidak akan jatuh cinta lagi, dan dia tidak akan menangis karena laki-laki lagi. Dia akan menjadi wanita independen yang tidak butuh laki-laki. Tapi sialnya takdir tak pernah berada sejalan denga...