"kenapa kamu ngikutin aku? Aku kan sudah bilang kamu ga boleh turun dari ranjang."
Jia merengut. Alisnya sudah menyatu pertanda jika dia benar-benar kesal.
"Bukankah harusnya aku yang marah? Kenapa kamu bohong? Oh.. aku tau, kamu ngelarang aku turun dari ranjang biar ga ketahuan bohong kan?" Gadis itu membalas dengan dugaan yang masuk akal, Tertata epik menjadi barisan tuduhan yang siap dia layangkan pada suaminya.
Jaemin berdecak. Lelaki itu bersandar di lengan sofa.
"Kamu salah paham."
"Aku dengar semuanya. Dan ga ada alasan kamu bisa menyangkal. "
"Okey aku memang salah udah bohong. Aku pergi dengan dr.Karina karena dia mau bicara berdua denganku." Kata Jaemin. Jia tidak mendengar pembelaan apapun dari lelaki itu.
"Jadi bener ya, kamu hamilin dia?"
"Nah.. kamu salah paham untuk yang satu itu." Kata Jaemin. Jia memicingkan matanya.
"Karina memang hamil, tapi bukan sama aku. Itu gara-gara Jeno. "
Kerutan di dahi Jia mulai terurai, digantikan dengan alis yang terangkat karena terkejut.
"Mereka mabuk, dan ga sengaja tidur bareng. Karina hamil dan karena dia takut ngasih tau Jeno jadi dia minta tolong padaku."
Okey... Sejauh ini itu masuk akal. Jia terus mendengarkan.
"Terus?"
Senyuman Jaemin mulai sedikit merekah. Lelaki itu berjalan mendekati ranjang Jia lalu mencubit gemas kedua pipi gadis itu.
"Dia mau aku bantuin dia buat ngasih tau Jeno."
Jaemin menatap mata Jia. Kedua ametys itu berkedip lambat, terlihat sedang berpikir.
"Masih ga percaya? Mau ikut aku ngasih tau Jeno?"
Jia kemudian menggeleng.
"Iya-iya percaya."
"Makanya jangan mikir yang aneh-aneh. Curigaan mulu jadi orang."
"Ya bukan salahku, kamu yang bohong dari awal kan aku nya jadi mikir kemana-mana. "
Jaemin tersenyum, bahkan sangat manis hingga Jia tak kuasa melihatnya.
"Iya-iya perempuan selalu benar, aku yang salah. "
Jaemin menarik tubuh Jia agar dia berbaring. Lalu Jaemin ikut berbaring di samping Jia.
"Loh... Loh... Kok malah ikutan tidur?"
"Kenapa ga boleh ?"
"Katanya mau ngasih tau Jeno."
Jaemin mendengus. Apa sekarang dia di usir?
"Nanti aja deh. Aku pengen meluk istriku yang cemburuan ini." Tangan Jaemin terulur untuk mengunci tubuh Jia dalam dekapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor's Order | NA JAEMIN
FanficChenjia sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau dia tidak akan jatuh cinta lagi, dan dia tidak akan menangis karena laki-laki lagi. Dia akan menjadi wanita independen yang tidak butuh laki-laki. Tapi sialnya takdir tak pernah berada sejalan denga...