Mood Jia tidak berada dalam batas wajar pagi ini. 2 jam menuju akhir sift nya gadis itu gunakan dengan mendesah dan mengeluh.
Kepalanya sangat pening, dia tidak tidur semalaman. Sejujurnya dari pada menjaga para wanita hamil di ruang bersalin, Jia lebih memilih menjaga pasien yang sedang sakit. Setidaknya dia masih bisa tidur beberapa menit. Tapi jika menjaga wanita yang akan melahirkan, Jia tidak akan punya waktu untuk memejamkan mata.
Mereka mengeluh sepanjang malam, berteriak dan mengumpat karena kesakitan. Jia sebenarnya juga ingin mengumpat, tapi dia tetap harus menjunjung tinggi sumpah profesinya.
Gadis itu berjalan malas ke arah mesin kopi di belakang pos perawat. Satu-satunya hal baik yang bisa dia nikmati di pos perawat departemen ini adalah mesin kopi dan Snack bar yang tidak pernah kosong.
Ohh.. Jia rasa dia akan segera menjadi wanita gemuk beberapa minggu kedepan.
Yeri sudah pulang karena siftnya berakhir semalam, sementara Yuqi masih ada di kamar mandi.
Jia memutuskan untuk memutar satu lagu berjudul love me right dalam volume sedang ketika tangannya membuat secangkir Latte milky way.Itu adalah sebuah latte dengan sangat banyak foam susu, Jia mendapat resep itu dari salah seorang temannya yang bekerja di coffee shop.
Yah.. biar bagaimana pun dia harus berusaha tetap terjaga. Dia tidak boleh tertidur sampai 2 jam kedepan.
Gadis itu duduk kembali di kursinya dan menguap beberapa kali. Lalu kemudian sebongkah cake red Velvet tersaji di depan matanya.Jia terbelalak tak percaya ketika menatap Jaemin berdiri di depan meja pos perawat.
"Makan dulu baru minum kopi." Katanya.
Jaemin yang perhatian tak berubah sama sekali. Dia tetap seperti itu sejak dulu.
Lelaki itu tidak melakukan apapun, dia hanya berdiri disana dan memeriksa clipboard pasien.
Jia masih tak mengalihkan tatapannya. Dengan ragu-ragu tangannya menarik Red Velvet cake pemberian Jaemin dan mulai memakannya perlahan. Perasaannya campur aduk. Jaemin ternyata masih mengingat kue favorite nya. Oh... Haruskah dia merasa senang sekarang?
Tidak!! Tidak boleh!!!
Jaemin tetap disitu sampai potongan terakhir cake Jia habis. Lelaki itu kemudian meletakkan clipboard pasiennya di ujung meja lalu mulai menatap Jia.
Satu tangannya yang terulur membuat Jia mundur dengan waspada. Namun Jaemin tak ingin kalah cepat darinya, lelaki itu mengusap bekas cream di sudut bibir Jia dengan ibu jarinya.
"Sama sekali ga berubah ya." Penilaian Jaemin membuat Jia salah tingkah.
"Aku akan melakukan VT." Lelaki itu memberi Jia isyarat untuk mengikutinya.
Ada 4 orang ibu muda yang akan melahirkan, seorang di antaranya di jadwalkan operasi nanti sore.
Jaemin memeriksa pasien-pasiennya yang akan melahirkan secara normal lalu melakukan pemeriksaan VT. Kalian tau kan? Vaginal Toucher alias pemeriksaan dalam untuk menghitung pembukaan serviks."Kenapa memandangku seperti itu?"
"Seperti apa?"
Jaemin melepaskan sarung tangan karetnya lalu berjalan ke arah wastafel untuk mencuci tangan.
"Tatapan mu menuduhku, kamu natap aku seolah aku seorang penjahat kelamin." Jaemin mengambil tissue di sisi wastafel dan mengeringkan tangannya. Lelaki itu berputar menatap Jia.
"Itu cuma asumsimu."
Lalu apalagi yang harus Jia pikirkan dari seorang Na Jaemin si mantan playboy kampus?
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor's Order | NA JAEMIN
FanfictionChenjia sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau dia tidak akan jatuh cinta lagi, dan dia tidak akan menangis karena laki-laki lagi. Dia akan menjadi wanita independen yang tidak butuh laki-laki. Tapi sialnya takdir tak pernah berada sejalan denga...