14. Rahasia Jaemin 2

499 55 0
                                    

Jia tidak menuruti Jaemin. Gadis itu lebih memilih menghabiskan sift malamnya untuk berjaga di ruang bersalin dan memantau pembukaan serviks sepanjang malam.

Jennie mengawasinya sejak melihat interaksi Jia dan Jaemin tadi sore lalu dia kembali menegur Jia.

"Kamu kelihatan gelisah. Aku kan udah kasih ijin, pergi aja kalau memang khawatir." Kata Jennie.

Jia menoleh padanya dan berpura-pura tidak mengerti dengan apa yang atasannya itu katakan. Gadis itu tersenyum kaku dan menjawab,

"Enggak, aku ga gelisah." Katanya.

"Jia, kamu boleh nolak permintaan dokter-dokter lain, tapi untuk dr.Na kamu ga boleh nolak dia."

Jia memasang wajah bingung. Kepalanya sedikit miring ketika menatap Jennie.

"Loh kok gitu, kenapa? " Bukankah pada hakikatnya semua dokter itu sama? Dan sebagai manusia Jia memiliki hak untuk menerima atau menolak permintaan orang lain meski dia seorang pegawai senior?

Jennie mengernyit, dia menatap Jia tidak percaya.

"Kamu ga tau siapa dr.Na?? "

Jaemin? Bukankah dia hanya dokter biasa??
Jia menggeleng pelan.

"Waah... Parah sih kalau ga tau. Ya intinya kamu jangan bantah perintah dia, aku memperingatkanmu."

Kenapa Jennie seolah segan membicarakannya? ini membuat Jia penasaran tapi dia tidak akan memaksa Jennie untuk bicara. Jia mungkin akan bertanya pada Yuqi atau Ten besok pagi.

Gadis itu kembali ke pos perawat setelah menenangkan salah seorang ibu hamil yang kesakitan. Tepat seperti kata Jennie, Jia memang sedang gelisah.

Jaemin demam saat dia membantu pasien melahirkan tadi sore dan itu sedikit mengganggu pikiran Jia. Apakah Jaemin baik-baik saja?

'gue ini ngomong apa sih?? Dia kan dokter masa iya ga bisa nyembuhin dirinya sendiri.'

Lagipula Jia sudah tidak punya alasan untuk peduli pada Na Jaemin. Mereka cuma sepasang mantan.

Tapi sejujurnya gadis itu memiliki feeling yang buruk malam ini. Seperti ada ketakutan aneh yang mendorong Jia untuk menemui Jaemin dan melihat keadaan lelaki itu. Jia tidak seperti ini biasanya, dan Jia tidak mengerti kenapa dia merasa sangat tidak nyaman dengan perasaannya sendiri.

Pada akhirnya gadis itu menuruti instingnya. Dia pamit sebentar pada Jennie lalu berjalan menuju kamar pribadi Jaemin di belakang gedung.

Kamar itu tidak di kunci, Jia sudah mengetuk pintunya berulang kali tapi tidak ada jawaban disana. Gadis itu akhirnya memutuskan untuk masuk.

Dan... Yah... Kamar itu kosong. Jaemin tidak ada di dalam. Sejenak dia merasa bodoh karena berlebihan mengkhawatirkan Jaemin.

Namun suara gemericik air dari dalam kamar mandi membuat Jia kembali merasa tidak enak. Gadis itu berjalan mengendap mendekati pintu kamar mandi. Pintunya sedikit terbuka dan Jia mengintip dari sela-selanya seperti seorang pencuri.

Awalnya Jia pikir di dalam tidak ada orang tapi ketika gadis itu melihat sebuah tangan menggantung keluar bath tub Jia langsung melotot.

"NA JAEMIN !!!"

Gadis itu menerobos kedalam. Tidak peduli jika Jaemin sedang telanjang di dalam. Lelaki itu berendam dengan mata terpejam di dalam bath tub dan  tangan yang menggantung keluar. Awalnya Jia pikir Jaemin tertidur tapi melihat bagaimana air kran di bath tub yang terus mengalir dan  wajah Jaemin yang hampir tenggelam membuat Jia yakin kalau Jaemin sedang tidak sadarkan diri.

"JAEMIN !! NA JAEMIN...!!!" Jia menarik keluar tubuh polos Jaemin dari dalam bath tub dan memastikan lelaki itu masih bernafas.

Gadis itu lalu membungkus asal tubuh Jaemin dengan handuk lalu mencoba menggendongnya. Susah payah Jia menaikkan Jaemin ke punggungnya dan berjalan terhuyung-huyung keluar kamar mandi.

Jia menurunkan tubuh Jaemin di atas ranjang lalu gadis itu berlari keluar untuk mencari bantuan. Dia tidak sengaja menabrak Jeno di lorong dan Jia menceritakan apa yang terjadi.

"Apa?  Pingsan??? " Jeno juga terkejut dengan penjelasan Jia.

"Kamu temenin Jaemin biar aku panggil dokternya kesana." Kata Jeno.
Jia menurutinya.

5 menit kemudian seorang dokter bedah syaraf bernama Jung Jaehyun dan dr. Nakamoto tiba di kamar. Awalnya Jia bingung kenapa Jeno memanggil Yuta karena yang Jia tau dia adalah seorang dokter bedah anak. Tapi Jeno menjelaskan jika dr.Nakamoto Yuta adalah kakak tiri Jaemin sejak 3 tahun lalu.

"Aku mau kasih tau sesuatu, aku pikir kamu harus tau ini." Jeno berbisik di sampingnya selama mereka menunggu diluar ruangan Jaemin.

Jia menggeser posisi berdirinya menjadi selangkah lebih dekat dengan Jeno lalu menatap lelaki itu.

"Apa?"

"4 tahun lalu  sebenarnya Jaemin sedang sakit parah. Dia memiliki kelainan di tulang punggungnya yang mengharuskan Jaemin operasi saat itu."

4 tahun lalu? Bukankah itu saat Jia dan Jaemin berpisah?
Jia masih menatap Jeno untuk menunggu kelanjutan ceritanya.

"Karena operasinya sangat beresiko, Jaemin hanya punya 2 kemungkinan saat itu, dia akan lumpuh atau mungkin mati di atas meja operasi. "

Wajah Jia berubah serius dan tegang. Sekumpulan puzzle seolah berhamburan di dalam kepalanya dan memaksa Jia untuk mencocokkan segala pemikiran tentang kemana hilangnya Jaemin setelah putus dengannya.

"Waktu itu Jaemin mutusin kamu kan? Itu ada hubungannya sama operasi ini. Jaemin ga mau kamu sedih setelah denger kemungkinan kalau dia akan mati atau lumpuh setelah operasi. Itulah kenapa dia mutusin kamu duluan."

Tunggu. Alasan konyol macam apa itu???

Jia barusaja akan mengomentari cerita Jeno tapi dia urungkan karena melihat dr.Jaehyun dan dr.Nakamoto keluar ruangan.

Tatapan Yuta sempat bertemu dengan milik Jia dan membuat tubuh Jia kaku di tempatnya.

"Dia perempuan itu??" Yuta bertanya pada Jeno.

"Iya."

Tatapan Yuta beralih pada Jia lagi.

"Aku menitipkan Jaemin padamu. Jangan ijinin dia menyentuh pasiennya selama seminggu."

Tatapan Yuta sangat mengintimidasi, Jia tidak punya pilihan lain selain mengangguk. Kedua dokter senior itu pergi bersamaan setelah Jia mengangguk.

"Jia.."

Kali ini Jeno yang memanggilnya. Jia menoleh.

"Tolong jangan tolak Jaemin lagi. Kayaknya Jaemin baru sadar kalau kehilangan kamu itu lebih menyakitkan daripada kena serangan jantung di meja operasi."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Doctor's Order | NA JAEMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang