Hari ini harusnya menjadi hari yang paling bahagia untuk Jaemin dan juga Jia. Lebih tepatnya hari ini adalah hari pernikahan mereka. Namun Jia harus meninggalkan aula pernikahan lebih cepat karena tubuhnya yang lemah.
Jaemin membawa Jia ke rumah sakit setelah mengucapkan janji pernikahan. Gadis itu pingsan karena terlalu banyak muntah di hari sebelumnya.
Hal pertama yang Jia lihat saat dia siuman adalah wajah tampan suaminya yang tengah menyuntikkan sesuatu di infusnya.
"Na.." Jia meringis menahan ngilu akibat cairan asing yang menembus venanya, dengan suara serak dia memanggil Jaemin.Jaemin langsung menoleh menatapnya.
"Udah baikan? Masih mual ?"
Jia meringkuk dan mengangguk dengan lemah.
Jaemin menggeret salah satu kursi plastik dan duduk di samping bed Jia."Maaf ya." Kata Jaemin. Dahi Jia berkerut.
"Kenapa minta maaf?"
"Harusnya aku mentingin kondisi kamu dulu. "
Jia tersenyum lalu menggeleng.
"Gapapa Na, lagian kita ga bisa ngusir tamu yang udah datang kan. Pernikahannya juga udah di jadwalkan dari beberapa Minggu lalu ga mungkin di undur juga. "
Satu tangan Jaemin terulur untuk mengusap kepala Jia lalu mendaratkan sebuah kecupan di keningnya.
Disaat sedang hangat-hangatnya interaksi 2 orang insan yang baru disatukan kembali ini, seseorang tega menginterupsi mereka. 2 ketukan di kamar VVIP Jia membuat Jaemin harus menjauhkan diri dari gadisnya.
"Siapa?" Jaemin membuka pintu.
Jia yang penasaran ikut mengintip seseorang yang berdiri di depan pintu. Posturnya tidak terlalu jelas, namun Jia masih bisa mengenali siapa pemilik kepala berambut panjang itu.
Ya, Karina.
Mau apa dia kesini?
Jaemin mengangguk beberapa kali ketika bicara dengan Karina. Ini menimbulkan sebuah kecurigaan dari pihak Jia karena Jaemin berbicara sangat pelan. Apa yang sedang mereka bicarakan sebenarnya?
Lelaki itu kemudian menutup pintu dan masuk kembali namun bukan untuk menemani Jia, melainkan untuk mengambil snelli nya yang tersampir di lengan sofa.
"Jia, aku tinggal bentar ya."
Jia sedikit cemberut.
"Mau kemana ?"
"Ke ugd bentar." Jaemin terlihat buru-buru.
"Sama siapa?"
"Sendiri."
Jia mengerutkan keningnya, wajahnya menampakkan keraguan yang sangat kentara. Jelas-jelas Jaemin tadi bicara dengan Karina, dan pastinya mereka sudah membuat janji temu. Lalu... Apa alasan Jaemin berbohong?
Ah.. sebenarnya ini hanya asumsi Jia saja. Bisa saja Jaemin memang berkata jujur kalau dia akan pergi sendirian. Tapi entah kenapa gadis itu tetap merasa curiga.
"Jangan turun dari kasur. Panggil perawat kalau mau ke kamar mandi." Jaemin memperingatkannya. Namun Jia tidak menggubris.
Sesaat setelah lelaki itu meninggalkan ruangannya, Jia langsung bergegas turun dari ranjang. Gadis itu susah payah menggeret tiang infusnya untuk menyusuri lorong. Saking terburu-buru nya Jia bahkan sampai lupa tidak memakai sandal.
Jaemin berjalan sangat cepat jauh di depannya, dan seperti apa yang dia duga, Karina ada di sampingnya. Jia mendengus.
'sendiri apanya? Pembohong.'
Padahal ini adalah hari pertama mereka sebagai suami istri, bisa-bisanya Jaemin pergi dengan wanita lain dan membohongi Jia.
Hal lain yang lebih mencurigakan adalah ketika Jaemin dan Karina berbelok ke lorong sepi di antara ruang radiologi dan ruang arsip. Jia mengikutinya dan bersembunyi di balik dinding persimpangan. Sedikit jauh tapi gadis itu masih bisa mencuri dengar apa yang kedua orang itu katakan.
"Nana.." Karina memulai obrolan.
Jia menajamkan pendengarannya. Gadis itu tidak berani mengintip dan hanya punya nyali untuk menguping.
"Punya siapa ini?" Tanya Jaemin.
Jia tidak tau apa yang Jaemin katakan. Gadis itu melirik ke atas dan mencoba bermain teka-teki dengan pemikirannya sendiri.
"Punyaku." jawab Karina.
"Kamu hamil??" Suara Jaemin terdengar sangat jelas.
Jia melotot, gadis itu menutup mulutnya yang menganga.
Apa maksudnya ini? Karina hamil dengan Jaemin???
WHAT ???
Brengsek sekali oknum bernama Na Jaemin ini.
Jia tidak mendengar jawaban apapun dari Karina namun bisa mendengar kalau gadis itu mendesah.
"Kok baru bilang sekarang sih Rin? " Jaemin juga mendesah, terdengar frustasi.
Jia tidak percaya ini. Na Jaemin, laki-laki yang baru sehari menikahinya ternyata juga menghamili wanita lain?
Dan sekarang Karina mau meminta pertanggung jawaban? Gila betul dia.
Lalu... Bagaimana dengan Jia ? Dia juga sedang hamil muda.Jia menggigit bibir bawahnya. Di antara Shock dan marah ekspresi Jia lebih di dominasi oleh emosinya.
Gadis itu bergegas pergi. Tangannya mengepal dan dia berjalan tidak hati-hati sampai tidak sengaja menyenggol tiang infusnya hingga rubuh.
Suara gebrakan nyaring membuyarkan percakapan Jaemin dan Karina. Jia buru-buru menunduk untuk mendirikan kembali tiang infusnya dan berusaha kabur. Tapi...
"Jia??"
Terlambat. Dia tertangkap basah..
"Jia, tunggu... Hey... "
Hemmm...
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor's Order | NA JAEMIN
FanfictionChenjia sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau dia tidak akan jatuh cinta lagi, dan dia tidak akan menangis karena laki-laki lagi. Dia akan menjadi wanita independen yang tidak butuh laki-laki. Tapi sialnya takdir tak pernah berada sejalan denga...