16. Doctor's Order

640 59 4
                                    

Pagi yang biasa di departemen IA yang aman dan damai karena ruang bersalin sedang kosong. Jia mendadak ditugaskan ke ruang bayi untuk menjaga bayi-bayi mungil yang baru lahir.

Perawat disini kuwalahan akibat hadirnya bayi kembar 3 yang baru lahir kemarin pagi dan juga sepasang bayi kembar lain yang lahir semalam. Belum lagi bayi-bayi lain yang masih dalam tahap observasi sebelum diijinkan pulang.

Menjaga ruang bayi itu tidak sulit hanya butuh sedikit kesabaran dan telinga yang tuli karena bayi-bayi ini akan sering menangis.

"Jia sudah selesai memandikannya?" Jennie menghampiri Jia bersama dengan Yeri. Tampaknya kedua orang itu meninggalkan Yuqi sendirian di pos perawat.

"Sudah. Ini yang terakhir." Kata Jia.

Gadis itu memakaikan pakaian pada bayinya lalu membungkusnya agar hangat. Bayi yang satu ini memiliki wajah bulat yang membuat Jia gemas. Rasanya Jia ingin terus menggendongnya.

"Bukankah dia lucu??" Jia melirik Yeri.

"Dia perempuan??"

Jia langsung menggeleng.

"No..no.. dia laki-laki tapi bulu matanya  sangat lentik."

'seperti Jaemin.' lanjut Jia dalam hati.

Aahh.. sial kenapa Jia tidak bisa berhenti memikirkan Jaemin ? Sejak menghabiskan malam bersama Jia merasa otak nya sedikit sakit. Gadis itu terus terbayang-bayang wajah Jaemin sampai-sampai terbawa kedalam mimpinya.

Jia menggeleng dengan cepat, mencoba mengenyahkan bayangan Jaemin dari kepalanya. Gadis itu mendekati box bayi dan berniat meletakkan bayi itu disana.

"Nah baby.. tidur ya jangan rewel sampai mamamu datang."  Kata Jia.

"Udah cocok gendong bayi ternyata."

Suara berat dibelakangnya membuat Jia menoleh seketika.

"Jaemin ??"

Jia buru-buru meletakkan bayi itu di box lalu berdiri dengan kaku di hadapan Jaemin. Gadis itu menyembunyikan wajah malu-malunya di balik ekspresi galak yang coba dia tunjukkan.

"Bukannya istirahat malah keluyuran." Kata Jia. Jaemin tersenyum.

"Ayo ikut aku."

"Kemana??"

"Udah jangan banyak tanya, ikut aku."

Jia mengarahkan tatapannya pada Yeri lalu mulai bermain mata dengan Jennie seolah meminta pendapatnya.

"Ta-tapi aku lagi kerja." Ini bentuk penolakan halusnya pada Jaemin. Entah kenapa terlalu sering mangkir dari sift membuat Jia merasa tidak enak pada rekan-rekannya.

"Jennie..."
Bukannya menjawab Jaemin malah memutar tubuhnya dan bertanya pada Jennie.

"Kamu pergi aja Jia gapapa, sebentar lagi juga Ten datang." Katanya.

Jia menggeleng kecil memberi isyarat pada Jennie kalau dia tidak mau pergi.

"Tuh Jennie udah kasih ijin. Aku tunggu di depan ya."

Jia tidak mengerti kenapa Jaemin bisa dengan seenaknya menyuruh Jia mangkir dari tugasnya. Bukan cuma sekali Jaemin begitu dan Jennie tidak pernah menegurnya.

Ketika Jaemin sudah keluar ruang bayi, Jennie datang menghampirinya. Gadis itu menepuk pundak Jia pelan dan mengingatkan Jia satu hal.

"Kemarin udah aku bilangin kan, jangan pernah membantah perintah Dr.Na."

"Tapi kenapa???"

Itu pertanyaannya. Kenapa ga boleh membantah Na Jaemin? Siapa sebenarnya Na Jaemin ini hingga perintahnya tak boleh di bantah?

Doctor's Order | NA JAEMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang