Na Jaemin, seorang dokter spesialis kandungan profesional dan terkenal jenius itu mendadak berubah menjadi sosok papa siaga yang tak tau apa-apa.
Lelaki itu tertangkap tengah berteriak panik di ruang UGD sambil menggendong istrinya yang hendak melahirkan.
"TOLONG.. MANA DOKTERNYA?? ISTRIKU MAU MELAHIRKAN." Katanya panik.
Hello~
Apa dia tidak sadar dengan gelarnya?Semua staf orang di ruang UGD menatapnya terkejut bahkan sempat terdiam beberapa saat karena terkejut dengan tingkah Jaemin.
"KENAPA KALIAN HANYA DIAM?? ISTRIKU KESAKITAN!!"
Okey, Jaemin yang seperti ini memang sedikit aneh. Lelaki itu biasa bersikap tenang menghadapi pasien sekarat sekalipun, tapi ketika istrinya sendiri yang menjadi pasien, dia jadi sedikit... Umm... Menggila (?)
"Bodoh !!" Seorang wanita paruh baya menoyor kepala Jaemin.
"Apa gunanya kau sekolah dokter di China kalau begini saja kau panik." Itu adalah Yoona, mama Jaemin sekaligus dokter kandungan senior di rumah sakit itu.
Jaemin seolah baru tersadar dengan profesinya. Dia berkedip-kedip cepat seperti orang bodoh.
"Na.." Jia meringis. Tangannya menarik lengan Jaemin mendekat lalu Jia menggigitnya dengan ganas.
"Ak.. ah.. Jia sakit... Jia..."
"Gigit aja orang bodoh ini Jia. " Kata Yoona.
Wanita itu bersiap dengan sarung tangan karet di tangannya lalu mulai melakukan VT.
"Pembukaan lengkap tapi ketuban sudah rembes. Kita harus cepat." Katanya pada beberapa orang perawat.
"Apa ? Ketuban rembes??" Jaemin terkejut dan dia masih panik seolah ini pertama kalinya dia melihat wanita melahirkan.
"Ambil peralatannya, kita bawa Jia keruang bersalin.dan bawa orang gila ini pergi, aishh... Aku ga konsen kalau ada orang panik." Kata Yoona.
Para perawat dan dokter koas terkikik geli melihat Na Jaemin. Seorang security bahkan harus menahan lengan Jaemin agar dia tidak ikut mengacau di ruang bersalin.
Tapi... Beberapa menit kemudian, hal yang sama terulang di UGD.
TOLONG.. MANA DOKTERNYA?? ISTRIKU MAU MELAHIRKAN."
Itu Lee Jeno.. lelaki itu menggendong Karina yang meringis kesakitan.
Security di UGD melongo, menatap aneh tingkah dokter-dokter kebanggaan mereka yang tak biasa ini.
Setelah semua ketegangan itu berlalu pergi dan digantikan oleh rona kebahagiaan yang luar biasa dari 2 keluarga kecil yang baru merasakan lengkapnya hidup.
Kedua orang kepala keluarga berbeda marga itu tersenyum sumringah sambil mengadu visual bayi-bayi mereka.
"Liat dong anak gue cantik." Jeno memamerkan putrinya.
"Anak gue juga cakep banget, bibit unggul nih " Jaemin tidak mau kalah.
Jeno dan Jaemin melirik ke arah tempat tidur, dimana Jia dan Karina masih berbaring bersebelahan di ruang bersalin. Keduanya hanya di batasi dengan tirai berwarna gading sebagai batas privasi.
"Anak kita sepasang nih, lahir di hari yang sama cuma beda jam aja...." Jaemin menggantung kalimatnya, lelaki itu melirik Jia sekilas sebelum akhirnya menatap Jeno penuh arti.
".... Gimana kalau... Kita jodohin?"
"ENGGAK !!" Karina dan Jia menyahut bersamaan.
Perubahan status keduanya tampaknya masih belum bisa merubah perasaan mereka pada satu sama lain.
Sebenarnya bukan kebenciannya yang mendominasi, melainkan perasaan enggan dan gengsi yang sulit pergi.
Yaah.. apapun itu yang jelas 2 orang papa baru di ruangan itu enggan mengomentari istri-istri mereka dan tetap memadu rencananya di masa depan.
Yuhu~ akhirnya cerita ini selesai... Terima kasih banyak buat yang selalu dukung dan komen di karya-karya ku.. sampai jumpa di cerita yang lain... ☺️
ʕ ꈍᴥꈍʔʕ ꈍᴥꈍʔʕ ꈍᴥꈍʔʕ ꈍᴥꈍʔ
ONGOING
Yuk yang belum mampir wajib mampir ke cerita ini... ☺️☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor's Order | NA JAEMIN
FanfictionChenjia sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau dia tidak akan jatuh cinta lagi, dan dia tidak akan menangis karena laki-laki lagi. Dia akan menjadi wanita independen yang tidak butuh laki-laki. Tapi sialnya takdir tak pernah berada sejalan denga...