part 13

264 32 2
                                    

sungguh makan malam keluarga yang kacau pikir Yoona.
kini mereka berdua tengah diperjalanan pulang ke mansion mereka, setelah undur diri dari kedua orangtuanya Yoona memutuskan untuk segera pulang, moodnya benar benar buruk perihal seorang bayi, bagaimana caranya agar mereka memiliki bayi.

"apa kita adopsi bayi saja?" tanya Yoona melirik seohyuh sekilas dan kembali fokus pada kemudinya, namun tak ada jawaban dari Seohyun
Yoona menaikkan satu alisnya menatap Seohyun yang hanya melihat jalanan didepan sana, sepertinya istrinya sedang melamun, apa masalah bayi? Yoona sedikit merasa bersalah karna dia yang mengiyakan keinginan orangtua mereka.

"Seo" panggil Yoona yang menyentuh bahu Seohyun yang terekspos, sedikit mendelik ngilu apakah istrinya tidak kedinginan

"nde?" Seohyun menatap bingung kearah Yoona yang masih memegang bahu Seohyun, jangan berpikir jika Yoona mengambil kesempatan, hanya saja Yoona sedikit lupa menarik tangannya kembali

"ani" Yoona menjawab dengan wajahnya yang datar, namun tidak dengan pikirannya yang berkecamuk

"tanganmu pabo" Seohyun menyingkirkan tangan Yoona dengan kasar membuat Yoona tersentak

"yaa! sejak kapan tanganku disana" batin Yoona berteriak namun bibirnya tetap tertutup rapat.
memilih diam adalah cara yang terbaik saat ini pikir yoona, dia tidak ingin berdebat dulu

setelah sampai dihalaman rumah, Yoona hanya terdiam didalam mobilnya tidak berniat untuk turun bahkan bergerak sedikitpun tidak, tatapannya sangat kosong

________________


Aku terkejut ketika mendangar suara bantingan pintu mobil, apa dia marah? kenapa tidak mengatakan apapun? yaa! kenapa harus dia yang marah, seharusnya aku. dia sudah membuat hidupku hancur dan sekarang seenaknya marah marah padaku, ani... meskipun kami sering berdebat tapi tidak pernah diam diaman seperti ini, aku sedikit merasa janggal.

"seolma? yaish tidak mungkin" iya tidak mungkin jika aku mulai terbiasa padanya, dia bukan siapa siapaku hanya sebatas status untuk kakek, iya status

"lebih baik aku ke tempat Taeng unnie" aku kembali memutarkan mobilku dan menjalankan nya keluar dari halaman mansion
bagaimana cara mendapatkan anak? adobsi bukan lah jalan yang buruk bukan? hah Molla

_________________

Yoona memencet bell apart Taeyeon dengan sangat lemas, ntahlah tidak ada alasan tertentu hanya saja mungkin Taeyeon akan memberikannya nasihat yang baik
melihat Taeyeon membukakan pintu untuknya, Yoona langsung tersenyum manis sambil mengangkat kantung plastik yang dijinjing nya sedari tadi

"somaek?" tanya Taeyeon menaikan alisnya melihat Yoona membawa beberapa botol Soju dan bir serta 2 kotak ayam goreng

"ey kau salah orang jika ingin minum" Taeyeon membiarkan Yoona masuk kedalam

"arra, aku sudah menghubungi Yul unnie untuk kemari" Yoona mendudukkan dirinya disofa milik Taeyeon

"apa ada masalah?" tanya taeyeon membantu Yoona menata ayam dimeja kecilnya, dan mengambil satu potong paha untuk dicicipi

"appa meminta ku untuk segera menghamili Seohyun" ucapan Yoona yang tanpa peringatan itu mampu membuat Taeyeon tersedak ayam yang dimakannya

"yaa" Yoona menepuk nepuk belakang Taeyeon sampe Taeyeon merasa tenang, seperti anak kecil saja

"jadi kau belum mencoblos Seohyun? jangnanhae, pernikahan kalian sudah 3 bulan" ujar Taeyeon sambil membuka kaleng bir nya

"nan shireo, aku tidak mencintainya" ujar Yoona sambil meminum Soju langsung dari botolnya, ey sangat tidak sopan

"pabo, jika kau melihat Seohyun dengan baik maka kau akan jatuh cinta padanya, jangan menatapnya dengan benci"

"ani, aku tidak membencinya hanya saj-"

"kau belum bisa menerima dia menjadi istrimu" ujar Yuri yang tiba tiba sudah menyelonong masuk, Yul yul jangan mirip tuyul deh

"eoh no wasseo" ujar Taeyeon bangkit dan memeluk Tiffany yang berada dibelakang Yuri

"yaa yaa" Yuri memisahkan pelukan Taeyeon dari kekasihnya

"josimhae, aku tidak akan segan segan menguliti mu" ujar Yuri memeluk Tiffany protektif, Tiffany hanya memutar matanya malas

"sangat kekanak Kanakan bukan" tawa Yoona mendengar perkataan Taeyeon

"waah ada acara apa ni kalian" ujar Tiffany yang sudah duduk didepan meja kecil sambil membuka kaleng bir untuknya, dia selalu bersemangat jika bersangkutan alkohol

"im ahjussi ingin Yoona uhuy uhuy sama Seohyun" ujar Taeyeon berdiri lalu menggerakkan pinggangnya maju mundur

"yaa! juguelle?" yoona menarik tangan Taeyeon agar dia kembali duduk

"mwoyaa? apa kau mabuk hanya karna satu kaleng bir taengu-ah" ujar Tiffany memegangi kedua pipi Taeyeon yang tampak sedikit merah, membuat Yuri membulatkan matanya melihat perlakuan kekasihnya. oh ayolah Taeyeon adalah incaran Tiffany sewaktu jaman sekolah dia harus sedikit berhati hati mengawasi Tiffany saat bersama Taeyeon

"eoh pany-ah kau ada dua" Taeyeon memegang tangan Tiffany yang masih berada di pipinya

"yaish" terlanjur emosi Yuri menendang Taeyeon hingga dia terjatuh, bukannya marah Taeyeon malah tertidur

"yaa, dont do that, she will be pain" ujar Tiffany kesal melihat sifat kekasihnya

"aish siapa yang mengijinkan bocah itu minum alkohol"

"bukan aku, dia meminum sendiri" ujar Yoona membela dirinya, jangan salahkan dia, dia bahkan tak menawarkan apapun pada Taeyeon

______________________

Yuri kini harus menjadi baby sitter bagi Tiffany dan Yoona yang dalam keadaan mabuk, setelah memapah kedua nya untuk masuk kemobil kini Yuri menghirup napas sebanyak banyaknya

"yaish, kenapa mereka berat sekali" ujar Yuri mengelap keringat didahinya, padahal cuaca sedang dingin

"eoh yul unnie" Yuri membalikkan badannya yang ingin memasuki mobil ketika mendengar ada seseorang memanggil namanya

"eoh Krystal, kau disini?" ucap Yuri hanya diangguki oleh Krystal, mengikuti pandangan mata Krystal yang menatap kursi penumpang dengan kerutan didahinya

"ah mereka mabuk, tadi minum bersama taeyeon" ujar Yuri yang sepertinya mengerti isi kepala Krystal

"kau bersama siapa disini?" tanya yuri

"i-itu bersama amber" Yuri membulatkan matanya mendengar perkataan Krystal

"yaa kenapa kau masih berteman bersamanya, dia sudah menghancurkan hubunganmu" ucapan Yuri membuat Krystal tertunduk sedih

"baby wasseo" ujar Yoona yang tiba tiba menyembulkan kepalanya di jendela mobil

"e-eoh yoong" Krystal menatap Yoona yang berusaha membuka pintu mobil namun ditahan oleh Yuri

"yaaa! buka" Yoona terus saja mendorong pintu mobil membuat Yuri kewalahan

"Krystal sebaiknya kau pergi dari sini, jika dia melihat amber mungkin bakal ada keributan"

"nde unnie, mianhae" namun amber tiba tiba saja menggagalkan niat Krystal yang ingin pergi

"Soo jungie, eoh annyeonghaseo Sunbae-nim" ucap amber membungkuk hormat ada yuri

"yaa! berani sekali kau muncul didepanku" sesuai dugaan, Yoona mengamuk dan terus mendorong pintu mobil dan Yuri terus berusaha menahan nya

"akh yaa appo" Yoona menjambak rambut Yuri hingga membuat Yuri minggir, dia langsung keluar dari mobil dan mencengkram erat leher baju amber

"juguelle?" tanya Yoona yang sudah diluputi amarah serta pengaruh alkohol

"geumanhae yoongie jebal" ucap Krystal yang sudah menangis memegang tangan Yoona agar melepaskan cengkraman tangannya pada amber



_______________________

MIANHAE FOR TYPO AND GAJE

ANNYEONG ^⁠_⁠^

KOMEN KEK KOMEN

when the wind blows (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang