Part 21

331 23 10
                                    

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam penerbangan, kini mereka sampai di Jeju island.
yup, Yoona sempat mendebat rencana mendadak appa dan eomma nya yang tiba tiba mengajak liburan ke jeju. namun Yoona selalu kalah dan yeah kini dia sedang menyetir mobil membawa keluar nya beserta istrinya untuk ke villa keluarga.

"apa appa kehabisan uang untuk menyewa supir?" lagi Yoona kembali protes. ayolah tubuhnya masih lelah.

"aigo, kenapa kau sangat emosional hari ini. apa kau tidak diberi jatah oleh istrimu" Yoona melihat kesamping menatap appa nya kesal.

"aniyoo, semalam kami melakukannya" ujar Yoona kesal.

"Yaa!" yup Seohyun yang berada dibelakang kursi Yoona menyempatkan diri untuk memukul kepala yoona.

"Yaa appo" sepertinya liburan kali ini Yoona sangat tersiksa.

"shut up" desis Seohyun menatap tajam Yoona yang sempat menatapnya dari spion tengah.
ayolah dia sangat malu. ada ibu mertua dan Tiffany disampingnya. dasar mulut ember Yoona.

"uuuh uri yoongie cetak gol lagi eoh" bisik appa im, tentu saja Seohyun dapat mendengar itu ditambah cekikikan geli eomma diujung sana aah mukanya sudah seperti udang rebus.

"kau berhutang cerita padaku" ujar Tiffany memukul pelan bahu Seohyun dan tersenyum manis. hah~ rasanya Seohyun ingin melompat keluar dari mobil.

*
*
*

"Yaa!" teriak Yoona ketika melihat semua anggota keluarga nya langsung berlari keluar dari mobil meninggalkan Yoona sendiri. baru saja dia mematikan mesin mobilnya. Yoona keluar dari mobil dan berjalan menuju bagasi.

"abaikan saja aku tak peduli" ujar Yoona menatap beberapa tas didalam bagasi. yoona mengambil tas miliknya dan menutupnya kembali. lebih baik dia segera masuk ke villa dan tidur.

"eoh, dimana tas kami?" tanya eomma im menatap Yoona yang masuk cuma membawa tasnya dan seohyun. hah hanya mementingkan istrinya.

"ambil sendiri" ujar Yoona ketus dan langsung naik ke lantai atas kamar miliknya.

"im Yoona!" Yoona mengabaikan panggilan dari keluarganya.

setelah meletak ransel nya dilantai, Yoona langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur.

"aah nyamannya" gumam Yoona memejamkan matanya.

*
*
*

Tiffany Seohyun dan eomma im tengah berkutat dengan peralatan dapur. mereka menyiapkan makan siang.

"aish kalian itu hanya memasak ramyeon, kenapa berisik sekali" mereka semua membalikan badannya menatap tajam pada appa im

"anak dan appa sama saja, bisanya ngoceh"

"ne eomma"

"ne aunty, Uncle terlalu berisik" Tiffany pun menatap tajam appa im.

"aigo aigo, arraseo. lakukan semau kalian"

"dasar pengganggu" Seohyun dan Tiffany tertawa geli mendengan ocehan eomma Im.

*
*
*

Seohyun memasuki kamarnya dan melihat Yoona yang tertidur dalam posisi tengkurap.

"nafasnya akan terganggu kalo tidurnya begitu" Seohyun mendekati Yoona dan mencoba membangunkan nya.

"Yoona" sedikit mengguncang bahunya.

"yoongie"

"im Yoona"

"aish apa kau mati?" Seohyun menepuk nepuk pipi Yoona.

when the wind blows (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang