part 7

1.1K 126 29
                                    

"soojung suruh dia keruangan ku sekarang, aku tidak bisa turun" suara monitor itu membuyar lamunan yoona

"unnie kau disuruh keruangannya langsung" ujar krystal berbicara pada seohyun yang tengah menatap ponselnya

"ah iya, kajja"

"ani, nanti aku menyusul" ujar yoona yang masih menatap krystal, seohyun mengerutkan kening nya bingung namun dia segera menyingkirkan pikirannya dan segera berjalan meninggalkan yoona dan krystal

hening, setelah kepergian seohyun tidak ada yang diantara mereka untuk memulai bicara

"ehem, apa kau mengganti nomor mu?" ujar krystal memecahi keheningan diantara mereka

"yeah apa peduli mu" ujar yoona dingin masih menatap krystal dalam

"ah shit kenapa kau mengeluarkan aura dingin mu im, tidak kah kau ingin memeluknya? no kau harus melupakannya" batin yoona

"tentu aku peduli pada kekasih ku" ujar krystal cepat

"kekasih yang tak dianggap? aku mendengar semua pembicaraan mu pada yeoja jadi jadian itu"

"namanya amber" sela krystal

"ah yeah mau ember, amber aku tak peduli, hy lihat lah kau bahkan membela kekasih mu itu" ujar yoona menopang dagunya dengan tangannya yang dilipat dimeja yang membatasi mereka

"aku ingin jelaskan semua nya, bisa kah kau datang besok malam ditempat pertama kali kau menyatakan suka pada ku" ujar krystal lembut mengusap pipi yoona, perlahan tatapan yoona melembut dan tampak sayu merasakan sentuhan krystal, lihatlah betapa dia mencintai gadis dingin dihadapannya ini

"bisa?" ulang krystal sekali lagi karna yoona tidak memberinya jawaban, yoona memejam matanya dengan tangannya yang terangkat menyentuh tangan krystal yang masih berada dipipinya

"ne" gumam yoona purau sambil mencium lama tangan krystal, membuat gadis yang bermarga jung itu tersenyum senang, lalu yoona menurun kan tangan yang dia genggam meletakkannya diatas meja

"good babe"  krystal mengecup singkat bibir yoona

"ah lihat lah aku sekarang luluh pada nya, dimana kata kata bahwa aku harus melupakannya? im kau menjilat ludah mu sendiri, menjijikan" batin yoona

"berhenti menatap ku seperti itu" ujar krystal menarik tangannya yang digenggam oleh yoona

"wae?" ujar yoona senyum menggoda

"aku tidak akan tahan jika kau menatap ku terlalu dalam bisa bisa kita berakhir diapartement ku" suara tawa yoona pecah mendengar ucapan krystal yang terlalu jujur

"hy yoong, hyunie menunggu mu diruangan ku" ujar jessica menghampiri yoona yang sedang ngobrol dengan krystal

"kenapa harus aku yang kesana kenapa bukan dia yang kesini" ujar yoona kesal

"ch temui calon istri mu kalau kau tak ingin aku pukul" ujar jessica yang mengobrak abrik berkas yang dia ambil dilaci meja krystal

"calon istri?" gumam krystal tak percaya seketika pandangannya menjadi buram siap untuk menjatuhkan air yang menggenang dipelupuk matanya, yoona menatap krystal takut takut, dan perasaan sakit dan sedih menjadi satu saat melihat mata krystal yang menyiratkan kekecewaan dan marah padanya

"hy kenapa belum pergi, kajja" ujar jessica manarik tangan yoona

"unnie pergi lah nanti aku menyusul" ujar yoona melepas genggaman jessica

"baiklah"jessica meninggalkan yoona dan segera masuk ke lift

"ital" ujar yoona menatap krystal yang sudah membasahi pipi nya dengan air matanya

when the wind blows (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang