part 18

299 27 8
                                    

Seperti yang Yoona bilang semalam, situasi rumah saat ini sangat ramai. Yoona meminta bantuanku untuk memesankan beberapa jenis makanan dan minuman untuk para crew. tentunya dengan bayaran 10 point haha.

"ahjumma nanti ada catering yang mengantar pesanan tolong nanti diatur untuk makan bersama para crew ya"

"ne Mrs. im" sepertinya aku sudah mulai terbiasa dengan panggilan itu.

sekarang aku berada didapur, membantu beberapa bibi menata cemilan untuk dibawa keluar.

"Seohyun Noona, Yoona Noona menyuruh mu kedepan sebentar katanya ada yang mau disampaikan" Sehun menghampiri ku, dan tanpa segan tangannya mengambil beberapa cemilan sambil menyampaikan pesan Yoona.

"ah ne, bisakah kau membantu para bibi membawakan ini kedepan"

"siap Noona" ujar Sehun hormat

"ingat dibantu bawain bukan dibantu abisin" aku tertawa melihat wajahnya yang cemberut.

*
*
*

Aku terus saja ngebow dan tersenyum ketika ada yang menyapa. ntahlah aku harus memperkenalkan diri sebagai apa, hanya ikuti alur saja.

"Yoona masih melakukan pemotretan" ujar seorang gadis, sepertinya salah satu crew.

"ah ne kamsahamnida" aku tersenyum padanya.

"kau temannya?" mwoya, kenapa gadis ini?

"ne" aku hanya tersenyum ketika dia menatap ku dari atas sampai bawah, apa apaan dia?

"hanya teman, tapi kenapa Yoona meminta kami semua untuk menghormatimu?" aish

"ah aku tidak tau, permisi" aku sebaiknya menjauh dari gadis itu dan berjalan mendekati lokasi pemotretan.

"ah aku tidak tau, permisi" aku sebaiknya menjauh dari gadis itu dan berjalan mendekati lokasi pemotretan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mwoya ige, lagi lagi hatiku berdetak kencang jika melihatnya.
wae? kenapa dia selalu bisa mengunci pandangan ku? ah padahal tadi aku sedang kesal. seakan kesalku itu langsung lenyap ketika menatapnya

dia, dia didepanku. kenapa rasanya ingin sekali memeluknya? wae? perasaan apa ini.

"Yaa, wae?" astaga aku melamun.

"nde?" aish paboya Seohyun.

"aku dari tadi memanggil mu, apa kau kelelahan?" dia menatap ku lembut, aku bisa gila.

"ah kau memanggilku kenapa?"

"boleh aku minta tolong?" hah~ kenapa wajahnya kenapa sangat ingin ku ciumin?

"aish paboya"

"nde?" aish jinjja Seohyun, kenapa kau kehilangan akal begini.

"mian, aku sedikit kurang fokus. apa yang bisa ku bantu?" dia tersenyum! dia mengelus kepalaku! astaga apa apaan ini!

"bisakah kau mencari baju seperti ini? crew ku lupa membawanya, gak cukup waktu kalau kembali ke studio. kurasa aku memiliki baju yang persis dilemari" ujarnya menunjukkan gambar baju yang dimaksud.

when the wind blows (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang