part 8

1.1K 135 40
                                    

Yoona turun dari mobilnya dan berlarian masuk ke gedung kantor appanya, dan segera menaiki lift yang membawanya ke lantai paling atas, terus berlari saat pintu lift terbuka mengabaikan tatapan bingung karyawan appanya, yoona membuka pintu atap gedung dengan paksa dan membulatkan matanya saat melihat atap gedung yang sudah didekorasi seindah mungkin

"Krystal" panggil yoona pelan saat melihat yeoja itu sedang memaini api pada lilin yang terletak diatas meja

"Ch kau datang juga ternyata" ujar krystal meniup lilinnya hingga mati dan bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri yoona yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan

"Aku takkan mengingkari janji ku babe" ujar yoona yang langsung memeluk krystal

"happy annyversary" ujar krystal memeluk erat yoona, yoona membulatkan matanya mendengar ucapan krystal

"that failed" damn, air mata krystal membasahi jas mahal yoona tapi bukan itu masalahnya, masalahnya adalah kenapa krystal menangis

"Apa maksud mu? Failed?" Ujar yoona saat krystal melepas pelukkan mereka

"6 bulan aku bertahan tanpa mu, menahan rasa rindu sedih dan cemburu saat kau didekati oleh fansgirl mu dikantor" ujar krystal yang masih berusaha menahan air matanya

"Aku berusaha menahan agar tidak menemui mu yoong tapi apa? usaha ku sia sia, kau bahkan perpaling dari ku sebelum aku menyelesaikan rencana bodoh ini" krystal terisak dihadapan yoona yang memandangnya dengan tatapan sendu

"Aku mengikuti rencana bodoh yang amber sarani untuk memberi kejutan pada mu di annyversary kita yang ke dua tahun, namun rencana ku sepertinya menjadi kenyataan, aku kehilang mu yoong" yoona menarik krystal kedalam dekapannya dan membisikkan kata kata yang membuat yeoja itu tenang

"Kembali lah, kau akan menikah malam ini" krystal melepas pelukkannya walaupun terasa berat namun dia tidak boleh egois bukan, yoona menatapnya tajam dan menarik tengkuk krystal lalu melumat bibir ranum itu secara kasar namun terkesan lembut

"Eenghhm" krystal mendorong paksa tubuh yoona saat tangan nakal yoona mulai meraba dadanya

"Ku mohon yoongie, tinggalin aku dan kembali lah keacara pernikahan mu"

"Shiro, aku ingin bersama mu" yoona memejamkan matanya dan membiarkan air matanya mengalir dengan mulusnya

"Kau tidak boleh begini, orang tua mu pasti mengewatiri mu yoongie" krystal mengusap lembut rahang yoona dan menyatukan kening mereka

"Tapi aku mencintai mu soojung, aku tidak ingin menikah dengannya aku hanya ingin kau" isak yoona yang membuat krystal kembali terisak

"Kita bisa menjadi sahabat sayang, temui aku disaat kau sedang gundah, arra? Sekarang pulang lah" ujar krystal yang sudah berhasil membuat yoona tenang

"Shiroo" rengek yoona kembali menampilkan mata berkaca kacanya

"Kembali lah, calon istri mu sudah menunggu" ujar krystal pergi dari hadapan yoona untuk mengambil tasnya dan segera pergi dari atap gedung itu

"Odiga?" Yoona mengejar krystal dan mensejajarkan langkah mereka

"Aku lupa kalau aku ada pemotretan" krystal menunjukkan senyumnya sebaik mungkin

"Aku ikut" krystal menghentikan langkahnya saat tiba didepan lift

"Aku mohon kembali lah kepernikahan mu" krystal masuk ke lift saat pintu nya kebuka diikuti oleh yoona

"Aku ingin bersama mu"

"Dan berakhir seperti nasib leeteuk oppa, aku tidak ingin kau mengecewakan keluarga mu" krystal segera keluar dari lift ketika pintu nya ingin tertutup

"Annyong yoongie" krystal menutup pintu lift nya dan mengabaikan yoona yang berusaha memanggilnya

"Saranghe yoong" gumam krystal dan kembali menjatuhkan air matanya

***

Mau gak mau yoona melangkahkan kaki nya ke arah pakiran dimana mobil nya terpakir sembarangan disana, tidak ada yang berani menyentuh mobil nya karna mereka tau siapa im yoona.

Yoona menutup pintu mobilnya dengan kasar, dan menenggelamkan kepalanya ke stir kemudi

"Haruskah kembali?" Deringan ponsel yoona membuatnya dengan terpaksa menghapus air matanya sebelum meraih ponselnya yang ntah dimana keberadaannya

"Aish kenapa bisa dibawah" yoona meraih ponselnya yang tergeletak didekat injakan gas, mungkin terjatuh saat dia buru buru keluar tadi, yoona mengernyitkan keningnya melihat ratusan panggilan tak terjawab dan beberapa pesan suara dari anggota keluarganya, kebanyakkan dari tiffany

Ponsel yoona berdering sekali lagi, tanpa mikir panjang yoona langsung menjawab panggilan dari tiffany

"Ternyata banyak yang mencari ku" gumam yoona saat panggilan dari tiffany selesai, yoona menghela nafasnya merasakan sesak itu kembali menyerang dadanya saat ingatan tentang krystal memenuhi pikirannya

***

Yoona memasuki ruangan dimana semua anggota keluarga berada disana
Yoona menatap takut ke arah appa nya yang menatapnya tajam sementara ommanya sedang menangis ditenangi oleh omma nya seohyun

Plakk

Yoona memegangi pipi nya yang terasa panas akibat tamparan keras dari seorang yeoja yaitu seohyun, membuat tiffany menggepalkan tangannya ingin menghampiri seohyun yang berani menampar yoona namun segera ditahan oleh yuri agar tidak membuat keributan, sementara sunny hanya mempout bibirnya sedih sambil memegangi pipinya melihat pipi merah yoona akibat tamparan seohyun

___________________

Mianhe for typo and gaje

Annyong  ^_^

when the wind blows (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang