part 24

283 23 8
                                    

Seohyun terbangun dari tidurnya, sedikit mengerutkan keningnya melihat Yoona tak ada disampingnya. ini masih jam 6 pagi dan gak mungkin Yoona sudah ke kantor. apa ia ada jadwal?

"aish kenapa dia tidak pamit" Seohyun mendudukan dirinya dan mengambil ponselnya yang berada dinakas. dan mencari kontak Yoona disana.

"eodiga?"

"wae?"

"kau pergi tanpa berpamitan"

"apa kedapur harus berpamitan?"

"a-ah, mian"

"haha gwenchana, kemarilah"

Seohyun meletakkan hpnya kembali ke nakas, menutup wajahnya yang memerah, dia sangat malu.

"ah mandi dulu" gumamnya, badannya sangat lengket mengingat semalam dia harus melayani Yoona, haha.

setelah mandi Seohyun langsung berjalan menuju ke dapur, dan melihat Yoona yang sudah duduk rapi memainkan ponselnya. pakaiannya juga sudah rapi. dan waw diatas meja sudah banyak sajian yang menggugah selera.

sudah beberapa hari ini setelah tau Seohyun hamil Yoona menjadi sangat memanjakan nya. mulai dari membuat sarapan, bahkan ketika Yoona sedang bekerja dia akan memesankan makan siang yang bergizi untuk istrinya itu.

"good morning sayang" ujar Yoona berdiri dan menghampiri Seohyun, sedikit mencium bibir nya.

"good morning baby im" Yoona mengelus perut Seohyun yang sedikit mulai berbentuk.

"kau ingin makan apa?" tanya Yoona menarik kursi untuk seohyun. sudah dibilangkan, semenjak hamil Yoona sangat memanjakannya.

"hmm semuanya terlihat enak" Yoona terkekeh geli.

*
*
*

Yoona menghela nafasnya, dia merasa bosan. padahal saat ini dia sedang meeting. dia merindukan istrinya.

attention Yoona teralihkan oleh deringan ponselnya. membuat karyawan nya yang sedang presentasi harus menghentikan ucapannya. dia harus menghormati boss nya.

"lanjutkan saja" ujar Yoona tanpa menoleh ke karyawannya.

"yeoboseyo" suara Yoona melembut, sedikit tersenyum.

"yoongie~" Yoona terkekeh geli mendengar nada manja istrinya.

"wae?"

"aku ingin makan sate ular"

"mwo!" Yoona sampai berdiri dari duduknya sangking terkejut nya.

"joesonghamnida" ujar Yoona sedikit membungkuk pada client nya.

"lanjutkan saja, saya keluar sebentar" ujar Yoona pada sekretaris nya.

"nde sajangnim"

Yoona berjalan keluar dari ruang rapat, sedikit melonggarkan dasinya.

"Yaa! apa apaan permintaanmu itu"

"wae? aku mengidam" Yoona menghela nafasnya. tak habis pikir, kenapa anaknya mengidam yang aneh aneh.

"tidak ada yang lain? aku akan belikan apapun asal jangan yang ekstrim begitu. tidak baik bagi kandungan" ujar Yoona lembut, berharap istrinya membatalkan keinginan gilanya.

"kalau gitu aku ingin bertemu keroro"

"siapa itu? artis?

"kau bahkan tak tau" Yoona terkejut ketika Seohyun mematikan sambungan telponnya. hah~ sepertinya istrinya merajuk.
dia harus pulang. tapi bagaimana meeting nya?

when the wind blows (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang