part 11

308 26 10
                                    

dipagi hari yang cerah, dikediaman mansion im masih sangat berbahagia dengan pernikahan Yoona
tapi, tidak dengan pemeran utama kita.

"pagi" ujar Yoona malas, langsung mengambil duduk disamping Tiffany dan mengabaikan tatapan semua keluarganya, lebih baik dia mengisi perutnya dan segera pergi dari rumah ini.

"apa kau sangat kelelahan?" Ujar Seohyun yang berada didepan Yoona, perkataan Seohyun membuat semua orang disana tertawa geli, bukankah menantu keluarga im itu sangat frontal?

"mwoya, juguelle?" ujar Yoona tanpa suara mentap tajam Seohyun yang tersenyum mengejek, apa apaan dia? ini masih terlalu pagi untuk memulai perang dengan Yoona

"mianhae appa eomma, yoong hari ini ada jadwal, kajja unnie" ujar Yoona bangkit berdiri mengajak Tiffany yang sedang menikmati sarapannya, kenapa harus melibatkan Tiffany jika dia kesal dengan Seohyun?

"o-okey" Tiffany meminum air putihnya lalu segera bangkit untuk berpamitan.

"na meonjeo galge" ujar Yoona menghampiri Seohyun dan mengecup keningnya, hanya sebatas formalitas belaka didepan keluarganya.

"hati hati" Seohyun menatap tajam Yoona yang tersenyum mengejek kini mereka 1:1 bukan?

"arraseo, jangan terlalu lelah eoh, jangan lupakan makan siangmu" ujar eomma im dan diangguki oleh yoona sebelum melangkahkan kakinya meninggalkan ruang makan

_______________

"sangat tidak adil kau membawaku dalam permainan kalian" ujar Tiffany yang masih merasa kesal dengan tindakan Yoona

"mian unnie" ujar Yoona yang fokus pada kemudinya, mengabaikan wajah cemberut Tiffany

"sekarang kita mau kemana? aku masih lapar"

"apartemen Yul" jawab Yoona singkat, sepertinya seohyun berhasil membuat moodnya buruk.
Tiffany memilih memejamkan matanya dari pada harus melihat muka kusut yoona

butuh waktu satu jam untuk sampai ke apartemen Yuri, hal itu membuat Tiffany ketiduran ck apa dia gak tidur semalaman?

"unnie" Yoona membangunkan Tiffany dengan cara yang lembut, mengelus kepala Tiffany bukankah itu akan membuatnya makin nyenyak?

"aish, aku benar benar malas mengeluarkan suara" Yoona mengalah dan memilih keluar dari mobilnya, membuka pintu penumpang dan segera menyamankan posisi Tiffany pada lengannya
dengan sangat pelan Yoona menggendong Tiffany membawanya sampai pada unit apartment Yuri.

tak butuh waktu lama untuk sampai diunit milik yuri, kini Yoona sedang berusaha menekan bell dengan susah payah sementara Tiffany semakin menenggelamkan wajahnya leher Yoona
akhirnya pemilik unit itu pun membuka pintunya membuat Yoona bernafas lega

"yaa! wae wae geure uri baby" ujar Yuri panik melihat Yoona yang menggendong kekasihnya, Yuri memeriksa wajah Tiffany sambil menanyakan keadaannya pada Yoona

"aish, berlebihan sekali kau ini, dia sedang tidur" Yoona menggeser tubuh Yuri dari hadapannya menggunakan kakinya, ini sangat berat dan Yuri menghalangi jalannya
Yoona berjalan kearah kamar yuri, dan meletakkan Tiffany dengan hati hati, merasa tidur nya terusik Yoona memberikan boneka kepada Tiffany dan mengelus kepalanya pelan agar Tiffany kembali tertidur.

"aish, berlebihan sekali kau ini, dia sedang tidur" Yoona menggeser tubuh Yuri dari hadapannya menggunakan kakinya, ini sangat berat dan Yuri menghalangi jalannyaYoona berjalan kearah kamar yuri, dan meletakkan Tiffany dengan hati hati, merasa tid...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
when the wind blows (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang