part 17

302 29 5
                                    

Selama diperjalanan Yoona dan Seohyun terus berdiam diaman, Yoona yang masih dengan pemikiran cabulnya sementara Seohyun yang sedang malu.

"kau harus menggodanya secara perlahan agar terlihat alami" perkataan sunny terlintas dibenaknya. ah sial wajahnya memanas. dia gak harus menuruti kemauan sahabatnya itu kan?
tapi gimana dengan keinginan orangtuanya?

"kau demam?" Seohyun tersentak kaget ketika tangan Yoona memegang keningnya. kenapa Yoona semakin berani untuk kontak fisik dengannya?

"a-ani" sial rutuk Seohyun dalam hati dia bahkan kesusahan menelan ludah.

"ah ku pikir kau demam, wajahmu terus saja merah sedari tadi. apa kau kedinginan?" lagi, cerewetnya Yoona kambuh.

"aniyo, kau menyetir saja yang fokus. jangan melihatku terus" damn, Yoona menggigit lidahnya sendiri. dia sangat malu sekarang, kenapa dia selalu hilang kendali saat bersama Seohyun.

mobil Yoona memasuki pekarangan rumah nya, setelah memarkirkan mobilnya yoona keluar lebih dulu seperti biasa.
namun ntah terkena angin apa Yoona malah memutar badan nya menuju pintu penumpang dan membukakan pintu untuk Seohyun, dengan wajah yang tercengang Seohyun menatap bingung Yoona.

"waw perdana dibukain pintu olehnya" batin Seohyun.

"pa-palli aku lapar, kau harus memasakkan makanan untukku" ujar Yoona menggaruk kepalanya yang tidak gatal, setelah itu dia langsung pergi begiu saja membiarkan Seohyun tercengang heran.

"wajahnya sangat lucu" kekeh seohyun kini menyusul langkah Yoona.

*
*
*

"mau langsung makan?" tanya Seohyun. menatap bingung Yoona yang sudah duduk manis dimeja makan dengan melipat kedua tangannya dimeja. seperti anak SD saja.
Yoona hanya menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan Seohyun.

"tidak ingin mandi dulu?" lagi lagi Yoona hanya menjawab dengan gerakan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Seohyun menatap bingung. kenapa Yoona sikapnya berubah berubah.

"kalau aku masak, aku dapat point gak?" kali ini pertanyaan Seohyun membuat Yoona menatapnya. dengan tatapan tajamnya.

"eel" kata Yoona.

"mwoya, pelit sekali" gumam seohyun

"lima oke kalo gak oke kau pesan saja makanan cepat saji" ujar Seohyun yang mencoba bernego siasi, dia harus mengambil kesempatan didalam kesempitan.

"oke, kenapa kau sangat terburu buru? padahal hari ini kau sudah dapat 15 point, aah atau jangan jangan kau sudah tidak sabar ingin menjadi istriku sepenuhnya?" Yoona menunjukkan smirk nya pada seohyun, dan menyisir rambutnya ke belakang dengan tangannya. mau mencoba menebar pesona huh?

"ne? museun?"

"itu buktinya kau membeli lingerie, untuk apa jika bukan untuk menggoda ku, right?" seperti tepat sasaran, wajah Seohyun langsung memerah hingga ke telinganya untung saja telinganya tertutupi dengan rambut.

"pe-percaya diri sekali anda, itu untuk diriku sendiri. jika kau tidak ingin melihatnya atau merasa aku sengaja menggoda mu kau bisa tidur diluar" sial. kenapa Seohyun sangat pintar menjawab dirinya. ah kan sudah dibilang kalau Yoona gak akan menang kalau melawan Seohyun. lihatlah dirinya sekarang yang membisu tidak tau harus berkata apa lagi. aish hari ini dia sangat mempermalukan dirinya.

dengan diam dan tenang Yoona menunggu Seohyun yang sedang memasak, sesekali melihat tubuh Seohyun yang berjalan kesana kemari mengambil sesuatu dari kulkas.
kenapa sangat seksi. pikir Yoona
sepertinya pikiran Yoona hari ini sangat kotor setelah mengetahui bahwa istrinya itu membeli lingerie.

Yoona tersentak kaget ketika Seohyun meletakkan satu mangkuk sup didepannya.

"makan ini agar badanmu hangat dan ini sedikit mengurangi lelahmu" ucapan Seohyun begitu lembut masuk ke telinga Yoona.

"ne, eoh kau tidak makan juga?" tanya Yoona ketika menyadari seohyun yang ingin pergi ninggalin dia sendirian.

"aku ingin membersihkan diri dulu, kau makan saja" Seohyun pergi begitu saja meninggalkan Yoon diruang makan.

"mwoya, padahal aku berharap makan bersama" gumam Yoona yang mengambil sendok makannya, sedikit tersenyum ketika kuah itu masuk ke tenggorokannya. tidak salah jika dia menyuruh Seohyun masak. lihatlah dia tanpa sadar mengatakan itu lagi.

*
*
*

setelah mengeringkan rambut aku langsung bergegas keluar dari kamar dan pergi ke ruang makan. ku harap dia suka masakan ku

"eoh kenapa gak dimakan? apa engga enak?" ternyata pikiranku salah, dia tak memakan masakan ku, bukankah katanya lapar? atau beneran gak enak?

"Yaa! kenapa pakai baju begitu? kancing yang benar" ujarnya menatapku horor, mwoya aku rasa cara pakaian ku biasa saja.

"kau belum menjawab pertanyaan ku, apa tak enak? aish kita pesan cepat saji saja"

"aku menunggu mu, aku tidak bisa makan sendiri"
aku terdiam mendengar perkataannya.

Deg deg deg..

ada yang salah sama jantung ku, ingatkan aku kerumah sakit buat periksa.

"y-yasudah ku panasin dulu" aku mengambil mangkuknya dan memasukkannya ke microwave, begitupun dengan punyaku.

*
*
*

sambil menunggu makanannya panas, Seohyun mencoba membuat susu untuknya.

"kau ingin susu?" tanya Seohyun menatap Yoona

"susu?" gumam Yoona, dengan perlahan pandangannya turun kedada Seohyun yang sedikit terbuka lantaran baju tidur yang kebesaran dan sedikit tidak dikancing. sedikit menelan ludahnya.

"Yaa!" teriak Seohyun yang mengikuti arah pandang Yoona dan segera memeluk dirinya sendiri.

"mi-mian aku tak sengaja, kau sendiri yang menawarkannya" ujar Yoona meluruskan badannya dan duduk tegap, sehingga membuatnya membelakangi Seohyun.

"aku menawarkan minum susu, bukan pay- aish otakmu" Seohyun membalikkan badannya dan menyentuh pipinya yang memanas, apa apaan Yoona itu.

setelah meletakkan hidangan makan malam mereka, Seohyun memilih duduk didepan yoona. dan memakan makanannya dengan diam.

"selamat makan" ujar Yoona pelan.

"e-eoh, selamat makan"

hanya dentingan sendok yang mengisi ruang makan tersebut, Seohyun dan Yoona memilih diam dengan pikirannya masing masing. tapiiii Yoona sesekali mencuri pandang kedepannya. aah salahkan matanya.

"besok kau sibuk?" Yoona lagi lagi yang pertama memecahkan keheningan disekitarnya.

"aniyo, wae?"

"ah, maaf jika besok keadaan rumah sedikit ramai" Seohyun menaikkan alisnya sedikit bingung.

"aku melalukan photoshoot besok dirumah"

"aah arraseo, kau bebas melakukannya ini kan rumahmu"

"atau kau ingin aku bersembunyi? agar tidak ada yang tau kalau aku istri mu?" Yoona terdiam menatap Seohyun.

"aniyo kau tidak perlu melakukan itu, kau bebas ingin kemana atau kau ingin melihat ku berkerja juga boleh"

"jinjja?" Yoona hanya berdehem menjawab pertanyaan Seohyun, ntahlah gelagat nya sekarang dia sedang salah tingkah.

________________________________________________

MIANHAE FOR TYPO AND GAJE

VOTE KOMEN YAAW

ANNYEONG ^_^

when the wind blows (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang