Setelah menyelesaikan makan malam, Mr. dan Mrs. im serta Tiffany pergi menikmati pantai dimalam hari. yang berlokasi tidak jauh dari villa mereka.
seperti sebelumnya, Yoona langsung masuk kekamar mengurung diri. sementara Seohyun sedang membersihkan diri.
*
Ada apa dengan diriku? kenapa aku sangat kesal padanya? aku sangat kesal saat dia menolak mencium ku. hah~ molla. apa salahnya menciumku? kan kita sudah melakukan lebih dari itu.
"kau tidak mandi?" aku menutup mataku ketika mendengar suaranya. sudahku bilang kan aku sangat kesal.
"kau masih marah?" eoh, sangat.
"yaa~ kenapa kekanakan sekali" aku membalikkan badanku membelakangi nya.
"arraseo mianhae" aku membuka mata saat dia memegang tanganku, kini dia berjongkok menyamakan posisiku yang lagi baringan dikasur.
"aigo uri yoongie" dengan suara lucunya dia membelai kepalaku, wae? jantungku berdebar kencang lagi.
"Yoona"
"do you love me?" aku melebarkan mataku. kenapa tiba tiba sekali.
"n-nde?" aku langsung bangun duduk menatapnya yang kini ikutan duduk dikasur.
"kata Fany unnie, jika kau menyukai seseorang maka kau tak segan segan bersikap manja" aah Fany unnie, kenapa kau harus memberitahu dia. aku sangat malu.
"dan aku tidak bersikap manja padamu"
"jinjja? kau mengabaikan ku sedari tadi dan mengurung diri dikamar terus cuma gara gara aku tak mencium mu" hah mati kau im yoona. aku menundukkan kepalaku. aku harus apa sekarang, ya emang benar apa katanya tapi kenapa dia sangat berterus terang.
"jika aku sudah berani meniduri mu maka artinya aku sudah memberikan seluruhnya padamu" aku menatapnya berani, harus berani. toh kita sudah menikah bukan? untuk apa sembunyi sembunyi.
"for real?" dia menatapku dengan senyum jail. apa dia gak percaya? dia menganggap ku tak serius?
"aku juga sudah memberikan organ dalamku padamu" sial, sepertinya aku salah bicara.
"mian aku" aku mengerjapkan mataku berkali kali, dia! dia menciumku!
*
*Seohyun menjauhkan wajahnya dari bibir Yoona. lihatlah wajahnya sekarang dihiasi senyuman.
Seohyun menghela nafasnya menatap wajah Yoona yang terlihat senang. kemana raut wajah yang seakan protes tadi?"ingin mencari udara segar?" Yoona mengangguk antusias menjawab pertanyaan Seohyun.
"kajja, pakai jaketnya. aku tunggu diluar"
"ne hyunie" dengarlah Yoona menjawab dengan aegyo. membuat Seohyun menggelengkan kepalanya.
tak butuh waktu yang lama untuk Yoona bersiap. kini mereka sedang berjalan keluar dari villa. jangan lupakan dengan tangan Yoona yang senantiasa menggenggam tangan Seohyun.
"mungkin ini saatnya untuk jalani hidup seperti yang ku inginkan. menikah dengan orang yang mencintai ku, dan memiliki buah hati" batin Seohyun. tersenyum menatap tangannya yang digenggam pas oleh tangan yoona.
"cuacanya sangat bagus" Seohyun tersenyum mendengar perkataan Yoona. tidak sedikit pejalan kaki berlalu lalang didekat mereka.
"ingin menghampiri mereka?" tanya Seohyun yang melihat Tiffany sedang menikmati ice cream dengan eomma nya.
"andwae, kita berdua saja" ujar Yoona menatap Seohyun dengan senyumnya. menarik tangan Seohyun agar sedikit lebih dekat dengannya.
mereka terus berjalan hingga sampai ditepi pantai. menikmati hembusan angin dan suara ombak yang menyatu merdu.

KAMU SEDANG MEMBACA
when the wind blows (End) ✔️
FanfictionLim Yoona atau lebih sering dikenal dengan panggilan im Yoona, adalah seorang idol yang sekaligus menggarap menjadi CEO di perusahaan sang keluarga. Disela sibuknya ia menjalankan aktivitas nya, ia tiba tiba diharuskan menikah oleh orang pilihan kel...