17. Notice

3.1K 315 20
                                    

Renjun menghela napasnya menyadari Jeno yang sejak tadi terus mengekorinya, padahal ia hanya pergi ke dapur. Hari itu Jeno mengatakan kalau sekarang Renjun boleh manja padanya, dan bukan hanya Jeno. Tapi seingatnya sejak hari itu, justru Jeno semakin tak bisa jauh darinya dan terus mengikutinya saat ada kesempatan.

"Jeno, aku hanya ingin minum. Kenapa mengikutiku?" Jeno mengikutinya seolah ia hendak pergi kabur dari dominan itu.

"Siapa tau kau memerlukan bantuanku. Sudah aku bilang, aku akan jadi tanganmu. Tapi karena kau yang tak pernah menggunakanku dengan baik sebagai tanganmu, jadi harus aku yang mengikutimu agar tau apa yang kau butuhkan." Jawab Jeno sambil menuangkan air pada gelas, lalu menyodorkannya pada Renjun.

Renjun menerimanya, kemudian menegak air minumnya. "Aku akan memanggilmu kalau butuh sesuatu."

"Ini kau pergi sendirian." Ujar Jeno.

"Aku hanya ingin minum, dan aku sudah tau kau akan mengekoriku tanpa aku panggil."

Jeno menatap Renjun. "Kau makan malam apa sekarang?"

"Kita baru menghabiskan cake yang kau bawa pulang kerja barusan, Jeno." Tadi Jeno membawa dua potong cake untuk dimakan bersama.

Tangan Jeno meraih pinggang Renjun. "Kita belum makan malam." Tiba-tiba Jeno mencium gemas pipi Renjun.

"Tidak usah saja, kita pergi tidur dan bisa sarapan lebih awal besok." Usul Renjun, sambil memejamkan matanya merasakan kecupan Jeno pada wajahnya semakin banyak.

"Aku lapar." Rengek Jeno. Saat berdekatan dengan Renjun, rasanya ia selalu tanpa sadar bersikap manja.

Mengerjap, Renjun lupa memikirkan diri Jeno selain dirinya sendiri. "Ingin makan apa?" Tanya submisif itu sambil menatap Jeno yang tiba-tiba tersenyum lebar.

"Kita makan di luar ya?" Cengir Jeno, tadi ia padahal hanya spontan mengatakan lapar tanpa berpikir kalau Renjun bisa mengkhawatirkannya dengan dua kata itu.

"Iya ayo." Jawab Renjun

Senyum Jeno semakin terulas lebar, penuh rasa senang. Ia kemudian mendekatkan pipinya ke arah Renjun, meminta sebuah ciuman. Dan Renjun memberinya kecupan ringan.

"Jadi kau mau makan apa?" Tanya Jeno saat keduanya dalam perjalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi kau mau makan apa?" Tanya Jeno saat keduanya dalam perjalanan.

"Kau yang lapar." Jawab Renjun.

Jeno menoleh sekilas, kemudian ia menghentikan laju mobilnya di dekat sebuah restoran. "Kau benar tidak mau makan?"

"Aku tak berbohong saat mengatakan perutku kenyang dengan cake yang tadi." Renjun melihat tempat yang menjadi pemberhentian Jeno.

"Kau ingin makan seafood ya?" Tanyanya saat melihat nama restorannya.

Telinganya mendengar pertanyaan Renjun, tapi bukannya menjawab Jeno justru menatap kekasihnya itu lekat. "Renjun, kau sedang ingin makan seafood tidak?"

To My First ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang