22. at that time

2.8K 309 26
                                    

Ini flashback yang aku persingkat. Gambaran aja dikit masa lalu mereka.

Jeno memiliki banyak teman, tapi satu-satunya yang begitu dekat dengannya hanya Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeno memiliki banyak teman, tapi satu-satunya yang begitu dekat dengannya hanya Renjun. Itu bukan karena Jeno tak pandai bersosialisasi atau pemilih, tapi kedekatannya dengan Renjun agak berbeda. Jeno sendiri yang membuatnya berbeda.

Karena beberapa bulan belakangan ia merasa kalau cara pandangnya pada Renjun bukan lagi sebagai seorang teman, Jeno jatuh cinta pada Renjun.

"Aku akhir-akhir ini banyak mendengar orang membicarakanmu dengan Karina." Ujar Renjun, saat keduanya tengah berada di kantin sekolah.

"Kalian sedang dekat?" Tanya Renjun dengan berat, karena demi Tuhan berteman dengan Jeno beberapa lama membuat hatinya menyimpan rasa untuk pemuda april itu.

Dan mendengar kabar soal kedekatan Jeno dengan Karina, jelas membuatnya sedih. Tapi ia juga tak bisa melakukan apapun, karena mereka hanyalah sebatas teman. Renjun tak seberani itu menyatakan perasaannya pada Jeno.

Mendengar pertanyaan Renjun, Jeno mendongak dari acara makannya. Renjun ini memang tak peka atau Jeno yang kurang dalam menunjukkan perasaannya pada sosok cantik itu? Padahal seingatnya, ia begitu beda dalam memperlakukan oranglain dengan Renjun. Renjun adalah prioritasnya.

"Kau juga berpikir seperti orang-orang kalau aku dekat dengan Karina?" Jeno bertanya balik.

Renjun mengangguk ragu, karena kepalanya mencoba mengorek ingatan soal kedekatan Jeno dengan Karina. Jeno seringnya menceritakan soal kegiatannya dengan keluarganya, tak ada satupun cerita darinya soal Karina.

Tapi melihat Jeno dan Karina yang tadi sempat tertangkap oleh penglihatannya tengah mengobrol bersama dengan akrab. Renjun jadi berpikir, kalau kabar yang beredar memang betul adanya.

"Memangnya kalau aku dengan Karina bagaimana?" Jeno ingin mencari tau reaksi Renjun saat ia beri pertanyaan ini. Ia penasaran, apakah Renjun memiliki perasaan padanya walau itu kecil.

"Ya bagus, kau jadi tak perlu menyeretku pergi setiap akhir pekan." Jawaban Renjun yang terkesan tak peduli ini, cukup mengecewakan bagi Jeno.

Sejak itu ia jadi berniat mendekati Karina untuk sedikitnya mengikis perasaannya untuk Renjun, karena dilihat-lihat anak itu seperti tak memiliki ketertarikan lebih padanya.

"Aku menjalin hubungan dengan Karina." Saat mengatakan hal itu, Jeno tanpa sadar masih mengharapkan menemukan setitik raut cemburu di wajah Renjun.

Tapi, nihil. Wajah judes milik Renjun, hanya menatapnya datar kemudian mengangguk tersenyum.

"Nah kan, kalian akhirnya bersama juga." Jawab Renjun dengan sambil menahan pahit saat mengatakannya.

"Kau benar senang atas hubunganku dan Karina?" Tanya Jeno.

Renjun nyaris menendang kaki Jeno mendengar pertanyaan itu, inginnya sekarang ia berteriak di hadapan Jeno mengatakan kalau ia tak senang sama sekali!

To My First ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang