Jeno memeluk tubuh Renjun dari belakang, keduanya berbaring di kasur dengan Renjun yang memainkan ponselnya dan Jeno yang mengendus tengkuk Renjun dari tadi. Sesekali Jeno mengecupnya, dan mengusak hidungnya pada rambut belakang Renjun.
"Besok aku akan menemui coachku, aku ingin menanyakan pertandinganku akhir bulan ini." Kata Renjun.
"Jam berapa kau pergi?" Tanya Jeno.
Renjun menyimpan ponselnya. "Siang, karena paginya ia ada jadwal melatih beberapa atlet. Jadi baru bisa aku temui setelah ia selesai."
"Aku tak bisa mengantarmu."
"Iya, aku hanya memberitau jadwalku besok. Dan juga, Jeno.." Renjun memanggil Jeno sambil sedikit meliriknya.
"Hm?" Jeno menarik tubuh mungil Renjun semakin rapat dengan tubuhnya, memeluk Renjun erat.
"Pertandingan nanti, kau akan melihatku, kan?" Renjun ingin di perlombaan pertamanya setelah kecelakaan, dilihat oleh Jeno.
Jeno mengusap-usap perut Renjun. "Ya."
"Kau tidak bertanya waktunya kapan? Bisa jadi jadwalnya bertepatan dengan kau ada urusan penting." Ujar Renjun, merasakan kaki Jeno mulai melilit kakinya juga. Sampai sekarang tubuh Renjun benar dalam dekapannya seluruhnya.
"Aku tetap akan melihatmu, aku sudah pernah berjanji akan datang melihatmu tapi belum aku wujudkan. Jadi nanti aku akan melihatmu, untuk menepati janjiku." Jawab Jeno, kemudian mengecup tengkuk Renjun.
Renjun mengusap lengan Jeno yang melingkari perutnya. "Yang waktu itu kan kau sudah datang ke pacuan kuda..
Jeno segera memotong ucapan Renjun. "Tapi tak ada kau disana. Dan aku sudah mengatakan padamu, kalau kau ingin aku pergi melihatmu minta lagi saja janjiku itu dan aku akan datang."
Renjun tersenyum mendengarnya, dan belum ia membuka mulut untuk meminta Jeno berjanji. Jeno lebih dulu mengatakannya sendiri.
"Nanti aku akan datang." Kata Jeno.
"Renjun? Kau belum pulang?" Jeno menghubungi Renjun sesaat sebelum ia pulang dari kantornya, karena ia tadi mendapat pesan kalau kekasihnya itu akan lama diluar.📞 "Belum.."
"Aku jemput mau tidak?" Tanya Jeno.
📞 "Aku belum selesai, masih ingin menonton dulu beberapa orang yang sedang berlatih."
"Aku kesana." Jeno memutuskan untuk menghampiri Renjun ke tempatnya.