14

4.6K 498 53
                                    

"Ci Shani hamil?!" Christy melotot mendengar pengakuan cici-nya yang mengatakan bahwa dia hamil.

"Iyaa sayang, cici hamil.." jawab Shani dengan senyum lebar.

Mulut Christy menganga dengan tubuh membeku. Detik berikutnya Christy memekik kegirangan. "Yeay yeay punya keponakan!!"

Shani tersenyum bahagia melihat Christy yang juga tampak antusias dengan kabar bahagianya.

"Berapa usia kandungannya?" Gracia yang baru saja tiba langsung melontarkan pertanyaan tersebut.

"Salam dulu, Ge!" tegur Juan.

"Iya-iya lupa. Abisnya aku excited banget."

"Kata dokter sih baru jalan 4 minggu." jawab Shani, menuntun tangannya mengelus perut yang masih rata.

"Kira-kira mirip siapa ya?" tanya Christy.

"Yang pasti gak mirip kamu sih, dek." jawab Riven meledek.

Christy mendengus. "Gak usah sok asik deh, mass."

Semua yang ada disana meledakkan tawanya melihat ekspresi Christy.

"Akhirnya setelah penantian panjang. Tuhan ngasih kalian kepercayaan." Gracia memeluk Shani, menyandarkan pipi nya di bahu Shani

"Di jaga baik-baik ya ci baby nyaa.."

"Pasti. Aku pasti jaga dia dengan baik."

"Ciee mau jadi bapakkk." goda Riven pada Juan.

"Nyusul donggg bro!" celetuk Juan.

"Siap laksanakan. Yuk Gre!" ajak Riven yang di hadiahi pelototan tajam oleh Gracia.

"Maksudnya yuk kita ke dapur buat kopi." ralat Riven.

Tawa Juan dan Shani meledak, sedangkan Christy hanya menggaruk kepalanya karena tidak mengerti dengan topik pembicaraan keempat kakaknya itu.

***

"Kado dari siapa ini?" Chika meraih dua kotak kado dengan warna berbeda.

Mampus, Azizi lupa menyembunyikan dua kado itu.

Chika menarik pandangannya pada Azizi.

"Emm, anu.. k-kado dari temen kantor gue." Azizi gelagapan.

"Dari siapa?" mata Chika memicing, seperti ada yang tidak beres.

"Chandra sama Oniel."

"Gue buka ya?"

"Mati, mati, mati!"

Chika membuka salah satu kado tersebut. "Boneka dino?" Chika mengambil isi kado tersebut. Tiba-tiba sebuah kertas terjatuh, Chika segera mengambilnya. Benar-benar ada yang tidak beres.

"Ohhh, kado dari Chandra sama Oniel ya?" Chika menampilkan senyuman sinisnya.

Chika membaca sekilas isi kertas tersebut, lalu menatap Azizi dengan tajam. Ia melempar boneka serta kertas yang sudah ia gumpal-gumpal kearah Azizi.

dug!!

"Aduh!" kedua benda itu mengenai dada Azizi.

"Makan tuh kado dari Chandra sama Oniel!" Chika pergi dari hadapan Azizi dengan mood yang sudah berantakan.

"Eh, eh Chik tunggu!" Azizi mengejar Chika.

***

"Chik, udah dong marahnya. Gue minta maaf." Azizi membujuk Chika yang masih enggan berbicara dengannya sejak tadi pagi.

Azizi; SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang